KOMPAS.com - Bayi berusia satu hari warga Desa Tatah Halayung, Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan terpaksa dievakusi ke tempat aman karena rumahnya terendam banjir.
Menurut Inayah ibu bayi, kedalaman air di rumahnya sudah mencapai pinggang. Hal tersebut memaksa mereka untuk mengungsi ke dataran yang lebih tinggi.
Mereka mengungsi menggunakan perahu dengan muatan yang sudah peuh.
"Tidak bisa lagi bertahan, apalagi ini ada anak baru lahir sehari, kasian, tuturnya saat masih duduk di dalam perahu. Sabtu (16/01/2021) dilansir dari banjarmasinpost.co.id.
Baca juga: Banjir, Sepasang Pengantin Dievakuasi dengan Perahu Karet: Kalo Basah Harus Dandan Ulang
Beruntung cuaca sepanjang hari ini di Kabupaten Batola cerah, sehingga mobilisasi relawan untuk evakuasi lebih mudah.
Sejumlah relawan gabungan, TNI, Polri, BPBD dan dinas terkait berjibaku mengevakuasi warga yang masih ada di lokasi banjir.
Mereka dievakuasi secara bertahap sejak Sabtu pagi hingga sore hari.
Meskipu di antaranya ada yang bertahan di rumah dengan alasan ada gabah kering di rumahnya dan sebagian menjaga harta benda yang ada di rumah.
Baca juga: BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 3,5 Miliar untuk Banjir Kalsel
Banjir yang terparah ada di Kecamatan Jejangkit dan Mandastana.
Sementara itu Camat Mandastana Husaini mengatakan sejumlah relawan gabungan terus berupaya mengevakuasi warga, terutama yang lansia, balita dan warga yang mengalami sakit.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.