Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir, Sepasang Pengantin Dievakuasi dengan Perahu Karet: Kalo Basah Harus Dandan Ulang

Kompas.com - 17/01/2021, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pasangan pengantin Irfan dan Anti terpaksa dievakusi menggunakan perahu karet oleh tim reaksi cepat BPBD Kota Palopo pada Sabtu (16/1/2021).

Mereka adalah warga Kampung Marobo, Kelurahan Salubattang, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo.

Rencananya mereka akan menggelar pesta marola di rumah keluarga pengantin pria di Kecamatan Larompong Selatan, Kabupaten Luwu

Dan di waktu yang bersamaan, hujan deras mengguyur Kota Palopo yang membuat Sungai Salu Battang meluap dan merendam pemukiman.

Baca juga: Banjir Landa Palopo Sulsel, Pasangan Pengantin Dievakuasi dengan Perahu Karet

Irfan dan Anti yang menggunakan pakaian pengantin pun dievakusi dengan perahu karet. Anti kemudian duduk di kursi yang disediakan di atas perahu karet agar pakaiannya tidak basah.

Sementara itu Irfan berdiri di belakang kursi yang diduduki oleh istrinya. Anti dan Irfan mengaku was-was dan khawatir perahu bergoyang dan tercebur.

“Alhamdulillah bisa sampai dan selamat ya Allah, semoga perjalanan kami selanjutnya aman. Tadi sempat was-was takut jatuh atau basah, kalau basah kan harus dandan ulang,” ucap Anti saat dikonfirmasi awak media.

Sementara itu warga yang melihat peristiwa tersebut menyambut dengan suka cita dan haru saat tim TRC berjalan membawa pengantin yang ada di atas perahu karet.

“Yah berdiri saja kak Irfan, fotonya mantap, jaga baik baik, selamat yah biar samawa,” kata Hasriani, warga setempat.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,9 Berpusat Majene, Getaran Terasa hingga Palopo Sulsel

20 rumah terendam banjir hampir 1 meter

Sementara itu Kahar warga sekitar mengatakan jika banjir di Kampung Marobo disebabkan karena tingginya sedimimentasi Sungai Salu Battang.

“Sedimentasi sungai sudah tinggi bahkan sudah membentuk delta, ketika banjir datang kampung kami di Marobo jadi sasaran,” kata Kahar.

Ia mengatakan ada puluhan rumah dan kebun milik warga yang terendam air dengan ketinggian hingga 80 sentimeter.

Baca juga: Tak Ada Izin dari Polisi, Unanda Palopo Tetap Gelar Wisuda Tatap Muka

“Kalau saat ini ada 20 rumah warga yang terendam, selain itu tambak warga dan lahan pertanian dan perkebuna ikut terendam. Kalau kampung kami ini terendam bisa sampai berhari-hari apalagi kalau air juga pasang,” ujar Kahar.

Hingga Sabtu (16/01/2021) sore, ketinggian air di lokasi tersebut naik karena air pasang,.

Warga mulai was-was dan sebagian mengungsi ke tempat yang lebih aman karena hujan juga mengguyur lokasi tersebut.

”Iye, bahaya ini, apalagi sekarang sudah hujan, terpaksa kami mengungsikan keluarga yang sudah lanjut usia ke tempat yang aman,” tutur Sappe, tokoh masyarakat Marobo.

Baca juga: Ini Isi Pernyataan yang Dibaca Mahasiswi Palopo Saat Dibaiat Aliran yang Diduga Sesat...

Sementara itu Lurah Salubattang, Muliyati, mengimbau agar warga Salu Battang, khususnya warga Kampung Marobo, agar meningkatkan kewaspadaan.

“Tetap waspada, apalagj hujan turun lagj, jadi saya minta keluarga tetap meningkatkan kewaspadaan,” jelas Muliyati saat menemui warga di lokasi banjir.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Amran Amir | Editor : Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com