Dalam video yang beredar, tampak warga yang diduga sebagai korban gempa Sulbar mengadang mobil bantuan logistik.
Pada video pertama berdurasi 30 detik terlihat warga yang salah satunya membawa senjata tajam seperti hendak mengeroyok pengendara mobil berseragam oranye.
Pada video lain, warga mengerumuni truk berwarna hijau dan satu per satu mengambil bantuan berupa mi instan.
Kemudian tampak pada video, warga berdesakan untuk mengambil barang-barang yang ada di dalam mobil yang singgah.
Video-video tersebut dianggap sebagai penjarahan karena terdapat keterangan dalam salah satu akun Instagram menyebut maraknya aksi perampasan terhadap pembawa logistik yang melintasi jalur darat.
Baca juga: Video Bantuan Gempa Majene Diduga Dijarah Warga, Ini Penjelasan Polisi
"Sekali lagi itu bukan penjarahan, jangan dianggap penjarahan. Mereka kelaparan," kata Risma, sapaan akrabnya, di Surabaya, Sabtu.
Menurutnya, kondisi di Sulbar sangat penuh keterbatasan.
Banyak toko yang tutup dan kebanyakan memilih mengungsi ke tempat yang ke tempat yang tinggi untuk mengantisipasi gempa susulan.
"Jadi mungkin mereka memang kelaparan kondisinya, jadi sekali lagi bukan penjarahan. Karena kita harus membaca situasi," kata mantan Wali Kota Surabaya tersebut.
Baca juga: Sempat Unggah Foto dan Tulisan Takut Gempa Susulan, Gita Meninggal Tertimpa Reruntuhan di Mamuju