MAMUJU, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene, Sulawesi Barat turut menjelaskan terkait dugaan penjarahan bantuan logistik yang beberapa videonya viral di media sosial.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Majene Sirajuddin membenarkan bahwa ada beberapa warga yang memberhentikan mobil yang membawa bantuan logistik untuk pengungsi gempa di Sulawesi Barat.
Namun warga yang memberhentikan mobil tersebut juga merupakan pengungsi gempa yang belum mendapatkan bantuan.
Baca juga: Viral Video Logistik Bantuan Gempa Majene Dijarah, Risma: Mereka Kelaparan...
Para pengungsi tersebut berada di sekitar Kecamatan Ulumanda, Malunda dan perbatasan Majene-Mamuju.
"Betul tapi kita sudah koordinasikan dengan tim setiap bantuan akan dikawal supaya mereka tidak ada yang menjarah sendiri," kata Sirajuddin saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (16/1/2021).
Sirajuddin mengatakan saat ini tiap-tiap bantuan yang dikirim ke lokasi pengungsian sudah dikawal oleh polisi dan aparat keamanan.
Untuk pengungsi gempa di Kabupaten Majene sendiri, kata Sirajuddin memang terpisah-pisah. Ada yang di halaman sekolah, di tepi jalan trans Sulawesi, hingga di wilayah yang cukup tinggi dari laut.
Bantuan logistik sendiri, kata Sirajuddin memang baru hari ini tiba dalam jumlah yang banyak.
"Saat ini sudah diamankan oleh tim," ujar dia.
Baca juga: Fakta Video Viral Pengungsi Gempa Sulbar Diduga Jarah Bantuan, Polisi: Masih Diselidiki
Sebelumnya diberitakan Terdapat 3 video yang beredar di media sosial mengenai korban bencana gempa bumi di Majene, Sulawesi Barat.
Video yang viral itu memperlihatkan warga yang diduga pengungsi korban gempa di Sulawesi Barat mencegat mobil pembawa bantuan logistik di Jalan Poros Majene- Mamuju, Sabtu (16/1/2021).
Video yang viral itu memperlihatkan warga yang diduga pengungsi korban gempa di Sulawesi Barat mencegat mobil pembawa bantuan logistik di Jalan Poros Majene- Mamuju, Sabtu (16/1/2021).
Pada video pertama yang berdurasi 30 detik, terlihat seorang warga mengelilingi pengendara mobil yang berseragam oranye.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.