KOMPAS.com - Polisi masih menyelidiki terkait sejumlah video saat warga yang diduga pengungsi gempa Sulawesi Barat menjarah bantuan bencana.
"Terkait video yang beredar itu kami masih penyelidikan. Bahwa diharapkan semua bantuan dikoordinasikan dengan posko, melalui kepolisian dan TNI, agar setiap bantuan dikawal," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulbar Kombes Syamsu Ridwan kepada Kompas.com melalui telepon, Sabtu.
Namun demikian, Ridwan tidak menampik adanya warga yang berdesakan mengambil isi bantuan logistik.
Baca juga: Gita Tewas Tertimpa Bangunan, Sang Ayah: Dia Lupa HP-nya, Lalu Masuk Lagi
Dirinya juga belum memastikan apakah itu penjarahan sebagai aksi kriminalitas atau warga yang terdampak gempa bumi.
"Kalau dari video itu, warga terlihat mau dapat bantuan tapi tidak melalui posko-posko. Jadi bagi masyarakat yang mau memberikan bantuan jangan sendiri-sendiri," ujar dia.
Baca juga: Mengungkap Fakta Aksi Perampokan yang Diduga Libatkan Ibu Hamil di Kabupaten Malang
Dari penelusuran Kompas.com, ada tiga video yang beredar di media sosial.
Video pertama berdurasi 30 detik menampilkan sejumlah warga mengelilingi pengendara mobil yang berseragam oranye.
Pria berseragam oranye tersebut terlihat membawa kardus mi instan.
Ketegangan sempat terjadi antara pria berbaju oranye itu dengan beberapa warga di jalan.
Setelah itu, pria berseragam oranye itu lari karena hendak diburu massa. Salah satu warga tampak membawa senjata tajam berupa parang.
Sementara itu di video lainnya, sebuah truk yang membawa bantuan logistik berhenti di tengah jalan.
Truk berwarna hijau itu dikerumuni warga. Mereka mengambil satu per satu mi instan serta beberapa bantuan lain yang ada di mobil itu.
Baca juga: Video Bantuan Gempa Majene Diduga Dijarah Warga, Ini Penjelasan Polisi
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.