Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/01/2021, 14:20 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Polisi masih menyelidiki terkait sejumlah video saat warga yang diduga pengungsi gempa Sulawesi Barat menjarah bantuan bencana.

"Terkait video yang beredar itu kami masih penyelidikan. Bahwa diharapkan semua bantuan dikoordinasikan dengan posko, melalui kepolisian dan TNI, agar setiap bantuan dikawal," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulbar Kombes Syamsu Ridwan kepada Kompas.com melalui telepon, Sabtu.

Namun demikian, Ridwan tidak menampik adanya warga yang berdesakan mengambil isi bantuan logistik.

Baca juga: Gita Tewas Tertimpa Bangunan, Sang Ayah: Dia Lupa HP-nya, Lalu Masuk Lagi

Dirinya juga belum memastikan apakah itu penjarahan sebagai aksi kriminalitas atau warga yang terdampak gempa bumi.

"Kalau dari video itu, warga terlihat mau dapat bantuan tapi tidak melalui posko-posko. Jadi bagi masyarakat yang mau memberikan bantuan jangan sendiri-sendiri," ujar dia.

Baca juga: Mengungkap Fakta Aksi Perampokan yang Diduga Libatkan Ibu Hamil di Kabupaten Malang

Tiga video viral

Ilustrasi videoShutterstock Ilustrasi video

Dari penelusuran Kompas.com, ada tiga video yang beredar di media sosial.

Video pertama berdurasi 30 detik menampilkan sejumlah warga mengelilingi pengendara mobil yang berseragam oranye.

Pria berseragam oranye tersebut terlihat membawa kardus mi instan.
Ketegangan sempat terjadi antara pria berbaju oranye itu dengan beberapa warga di jalan.

Setelah itu, pria berseragam oranye itu lari karena hendak diburu massa. Salah satu warga tampak membawa senjata tajam berupa parang.

Sementara itu di video lainnya, sebuah truk yang membawa bantuan logistik berhenti di tengah jalan.

Truk berwarna hijau itu dikerumuni warga. Mereka mengambil satu per satu mi instan serta beberapa bantuan lain yang ada di mobil itu.

Baca juga: Video Bantuan Gempa Majene Diduga Dijarah Warga, Ini Penjelasan Polisi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com