Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/01/2021, 05:58 WIB
Dian Ade Permana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


UNGARAN, KOMPAS.com - Persediaan alat rapid test antigen di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, mulai menipis.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang Ani Rahardjo, jumlah alat rapid test antigen yang tersisa sekitar 1.000.

Ani mengatakan, rapid test antigen banyak digunakan untuk pemudik yang masuk ke Kabupaten Semarang.

Baca juga: Keluarga dari Mahasiswa Telkom yang Dibunuh Sempat Diminta Tebusan Rp 400 Juta

Demi menjaga ketersediaan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan 5.000 alat rapid test antigen untuk Kabupaten Semarang.

Bantuan itu disampaikan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

"Bantuan alat rapid test antigen dari BNPB ini nantinya akan diperuntukkan kepada kelompok yang dianggap berisiko tinggi tertular virus, sehingga dapat dicegah penularan yang lebih luas," ujar Ani dalam keterangan tertulis, Jumat (15/1/2021).

Baca juga: Masalah Sampah di Pekanbaru Ditangani Polda Riau, Kemungkinan Ada Tersangka

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto menyampaikan, alat rapid test antigen merupakan suatu kebutuhan dalam menangani pandemi.

“Bantuan ini sangat diperlukan untuk tracking ketika tingkat penambahan kasus positif Covid-19 masih tinggi,” kata Heru.

Heru menambahkan, akurasi alat rapid test antigen ini lebih baik dibandingkan rapid test antibodi.

Selain itu, hasilnya juga lebih cepat diketahui.

Untuk itu, dia berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang.

Sementara itu, Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugraha menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan sosialisasi intensif mengenai Covid-19, terutama di wilayah zona merah.

Menurut dia, masih ada warga yang abai dengan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah.

Hal ini dinilai menjadi salah satu sebab masih tingginya penambahan kasus baru positif Covid-19.

“Kita akan terus intensifkan sosialisasi dan edukasi kepada warga agar peduli mencegah penyebaran Covid-19,” kata Ngesti.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com