Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Bupati Sukoharjo Bentak Pedagang: Loh, Kamu Berani Mengatur Pemerintah Kenapa?

Kompas.com - 15/01/2021, 11:34 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Rekaman video yang memperlihatkan Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya membentak pedagang sate viral di media sosial.

Dalam video itu, Wardoyo terlihat geram karena mendapati pedagang tersebut tetap membuka warungnya saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Baca juga: Wawancara Khusus Menlu Retno Marsudi - Diplomasi Vaksin: Membuka Akses, Meratakan Jalan

Saat kejadian itu, seorang pria yang diduga pemilik warung tersebut terlihat berusaha menjelaskan dan meminta kelonggaran waktu, namun tidak diberikan kesempatan oleh sang bupati.

"Loh, kamu berani mengatur pemerintah kenapa?" kata Wardoyo dengan menggunakan bahasa Jawa.

Sementara istri pemilik warung tersebut juga sempat terlihat bersitegang dengan sang bupati.

Dengan menggendong anaknya, perempuan itu berusaha meminta para petugas Satpol PP dan sang bupati itu untuk mendengarkan keluhannya.

Baca juga: Detik-detik Petugas SPBU Dikeroyok 10 Orang, Berawal Tegur Pembeli untuk Mematikan Rokok

Sebab, dengan adanya pembatasan jam operasional sampai pukul 19.00 WIB membuat kondisinya semakin sulit. Apalagi, warung tersebut merupakan sumber pendapatan satu-satunya untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

"Pak, rungokno aku sik Aku mbeleh wedhus Pak, 2 dino ora entek (Pak, dengarkan saya dulu. Saya menyembelih kambing dua hari tidak habis)," kata perempuan itu, melansir Tribun Jateng.

"Gek anakku mangan opo? (Lalu, anak saya makan apa?)" tanyanya kepada petugas dan bupati dengan suara bergetar.

Namun demikian, keluhan perempuan itu tak didengarkan. Ia justru kembali dibentak sang bupati. Sebab, aturan itu dibuat oleh pemerintah untuk kepentingan bersama.

Baca juga: Viral, Video Bupati Sukoharjo Marahi Pedagang Tak Patuhi Jam Operasional Saat PPKM

Penjelasan Satpol PP

Ilustrasi warung makanEKA JUNI ARTAWAN Ilustrasi warung makan

Kepala Satpol PP Sukoharjo, Heru Indarto saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (13/1/2021) malam di kawasan Dompilan, Sukoharjo.

Menurutnya, Bupati Sukoharjo marah karena pedagang tersebut dianggap tak mengindahkan aturan PPKM di Sukoharjo sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19.

Dalam PPKM itu, dijelaskan jam operasional tempat usaha atau warung makan dibatasi sampai dengan pukul 19.00 WIB.

Baca juga: Bupati Sukoharjo Marahi Pedagang yang Langgar Aturan PPKM, Ini Solusi Ganjar

Sedangkan untuk layanan pesan antar/dibawa pulang boleh dilakukan hingga 21.30 WIB.

Namun demikian, pemilik warung tersebut diketahui masih melayani pembeli yang makan di tempat meski waktu sudah menunjukkan pukul 20.30 WIB.

Terlebih lagi, teguran itu sudah dua kali dilakukan oleh petugas kepada pemilik warung tersebut.

Baca juga: Warung Kecil Disuruh Tutup, Giliran Pejabat Boleh Bikin Acara Ramai-ramai

"Pada PPKM hari pertama sudah kita tegur agar mematuhi surat edaran dari Mendagri," katanya kepada wartawan di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (14/1/2021).

"Hari kedua kita ingatkan lagi tetap berdebat. Malah meminta revisi seperti di Solo. Saya sampaikan kebijakan di masing-masing daerah itu kan berbeda. Tergantung situasi dan kondisi di mana. Sukoharjo itu termasuk angka kematiannya tertinggi dan konfirmasinya naik terus. Tapi dia tidak mau terima," tutur dia.

Tanggapan Ganjar Pranowo

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di rumah dinasnya, Kamis (14/1/2021).KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di rumah dinasnya, Kamis (14/1/2021).

Video viral Bupati Sukoharjo memarahi pedagang itu diketahui juga menjadi perhatian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Terkait dengan persoalan itu, Ganjar tidak memihak dan menghormati sikap keduanya.

"Saya sih menghormati pedagang yang butuh solusi, tapi saya juga menghormati bupati yang sudah mengambil tindakan tegas. Hanya mungkin kesepakatan itulah yang mesti dipahami kedua belah pihak," ucapnya.

Baca juga: Detik-detik Petugas SPBU Dikeroyok 10 Orang, Berawal Tegur Pembeli untuk Mematikan Rokok

Untuk mengantisipasi kejadian serupa tidak terulang, Ganjar mengatakan ada dua pendekatan yang bisa dilakukan sebagai solusi.

"Yang pertama memang mereka harus dikasih tahu, dikomunikasikan jam berapa tutupnya. Kalau ada kesulitan-kesulitan misalkan 'saya kalau enggak jualan seperti ini ya engga bisa makan' kalau memang betul-betul enggak bisa makan ya harus diintervensi dikasih makan maka ada bantuan sosial tinggal didata," ujarnya.

Namun demikian, pihaknya juga meminta kepala daerah di Jawa Tengah untuk terus memaksimalkan upaya sosialisasi terkait aturan PPKM kepada warganya.

Penulis : Riska Farasonalia, Labib Zamani | Editor : Dony Aprian, Teuku Muhammad Valdy Arief

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com