Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa di Jombang Sudah 13 Hari Terendam Banjir, Ini Penyebab Air Tak Kunjung Surut

Kompas.com - 14/01/2021, 06:54 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Saat banjir melanda, kata Ulum, pihaknya bersama masyarakat setempat dan BBWS juga melakukan pembersihan sampah yang menumpuk di penyaring sampah di depan Dam Sipon.

"Seminggu lalu kami menurunkan alat berat di trash track. Volume sampahnya tinggi sekali, tapi yang bagian atas sudah berhasil diangkat, bagian bawah yang belum," kata Ulum kepada Kompas.com di kantornya, Rabu.

Pada Kamis (14/1/2021), ungkap Ulum, pihaknya bersama-sama dengan BBWS Brantas dan Pemkab Mojokerto, akan melakukan pengambilan dan pembersihan sampah di bagian bawah trash track.

"Rencananya hari Kamis kita lakukan pengambilan sampah. Kemudian alat berat yang dari BBWS dan PJT akan disiagakan untuk mengambil sampah, sampai dengan musim hujan berakhir," ujar Ulum.

Petugas dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Rizal Arifuddin mengatakan, pembangunan tanggul yang belum selesai serta volume sampah sungai menjadi penyebab utama banjir tidak kunjung surut.

Baca juga: Viral, Video Pasangan Pengantin Menikah di Dekat Mobil Jenazah

Beberapa bulan lalu, ungkap dia, BBWS Brantas melakukan normalisasi sungai Avur Watudakon dan avur Sungai Balongkrai di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

Selain mengeruk tanah sedimen, proyek normalisasi sungai tersebut juga membuat tanggul dengan memanfaatkan tanah yang dikeruk dari sungai.

Namun, kata Rizal, hingga memasuki musim hujan, belum semua aliran sungai selesai dinormalisasi maupun dibangun tanggul.

"Pembangunan kami belum selesai. Jadi, tanggul kami yang dari Balongkrai dan Jombok, terhenti di perbatasan Jombang dan Mojokerto, sehingga yang dari arah Jombang memang belum ada tanggulnya. Jadi ketika hujan air melimpah. Itu (penyebab banjir) yang pertama," kata Rizal, saat dikonfirmasi di lokasi banjir di Dusun Beluk, Rabu.

Menurut dia, masalah berikutnya yang menjadi penyebab banjir di Dusun Beluk, serta Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, yakni tingginya volume sampah yang tersangkut di penyaring sampah di depan Dam Sipon.

"(Sampah) yang tersangkut banyak, ada bagian atas dan ada yang bagian bawah. Sementara ini kita masih mampu membersihkan yang bagian atas, sehingga kita berusaha dengan berbagai cara untuk membersihkan screen yang bagian bawah," kata Rizal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com