Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kajian Unpad Soal Penyebab Longsor di Sumedang: Wilayah Bekas Tambang Batu, Diurug Jadi Perumahan

Kompas.com - 13/01/2021, 07:23 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Ada proyek permukiman baru

Hal ini diperparah dengan adanya proyek permukiman baru yang dibangun di atas tebing bagian utara dan tenggara perumahan SBG.

Adanya aktivitas lalu lintas alat berat di tebing tersebut turut menjadikan potensi longsor semakin besar.

“Secara geoteknik aktivitas tersebut melemahkan ikatan butir tanah di situ, sehingga berpotensi longsor. Apalagi memang sebelumnya wilayah longsor tersebut merupakan sengkedan yang ditanami pohon, kemudian ditebang dan di bagian bawahnya dijadikan perumahan,” papar Dicky.

Dicky menjelaskan, di wilayah utara dari perumahan SBG ada bekas galian tambang yang dibangun menjadi kawasan perumahan.

Ada air terjun, menandakan ada sesar 

Berdasarkan penuturan warga sekitar, di lokasi tersebut ada air terjun. Secara geologi, keberadaan air terjun tersebut menandakan adanya sesar atau patahan di wilayah tersebut.

“Sehingga kalau ada hujan besar, gempa, akan ada pembebanan berlebih yang kemungkinan akan terjadi longsor,” ungkapnya.

Dilihat dari jenis tanah dan retakannya ditambah dengan curah hujan yang tinggi, Dicky khawatir akan terjadi longsor susulan di daerah tersebut.

Ini terlihat dari masih adanya pergerakan tanah di sekitar mahkota longsor.

Selain itu, ditambah dengan adanya kemungkinan terjadi infiltrasi di saluran air yang berada pada sisi utara perumahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com