Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Serda Lili Menangis di Depan Kantor Polisi | "Video Call" Terakhir Sebelum Terbang

Kompas.com - 13/01/2021, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

Selain mengajak tiga buah hatinya, Arneta juga membawa sebuah jam tangan dan sepasang sepatu untuk suaminya.

Yayu asisten rumah tangga Arneya bercerita keluarga tersebut berangkat ke Pontianak karena kangen kepala rumah tangga yang sudah lama tak bertemu.

Baca juga: Pencarian Hari Keempat, Total 139 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air Dievakuasi

"Ke sana karena kangen, sudah lama enggak ketemu suami," tutur Yayi. Arneta, kata Yayu, juga menyiapkan hadiah istimewa untuk sang suami.

"Ibu Arneta itu sudah bawa jam sama sepatu kerja buat suaminya. Bilangnya hadiah," kata dia.

Sementara itu tangis Yaman Zai pecah saat mengetahui musibah tersebut.

"Tadi terakhir kontak saya setengah dua siang tadi, mereka sudah di bandara (Soekarno Hatta) makanya saya tunggu-tunggu, paling kan satu jam sudah sampai, tapi ditunggu tidak datang, ditelepon tidah aktif," kata dia melansir Tribun Pontianak.

"Istri saya lalu tiga anak saya jadi penumpang. Saya bekerja setahun lebih di sini, mereka mau ke sini mau liburan," tuturnya pilu.

Baca juga: Kado yang Tak Pernah Sampai dari Penumpang Sriwijaya Air untuk Sang Suami

3. DP Kapten Afwan sang pilot Sriwijaya

"Setinggi apa pun aku terbang, tidak akan mencapai surga bila tidak shalat lima waktu."

Kalimat tersebut seolah menjadi pesan terakhir yang diunggah oleh pilot pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Kapten Afwan.

Kalimat itu disertai sebuah foto superhero sedang shalat tersebut menjadi display picture (DP) WhatsApp terakhir sang kapten.

Selain itu, Afwan juga menuliskan keterangan di bawah foto profil WhatsApp-nya.

"Jadilah pemaaf dan suruhlah manusia berbuat kebaikan dan jauhilah orang yang jahil."

Keponakan Afwan, Ferza Mahardika, membenarkan bahwa pesan itu ada dalam DP sang paman.

"Itu DP beliau, dia yang ganti, cuma memang pas saat naik atau terbang itu DP terakhirnya," kata Ferza.

Baca juga: Setinggi Apa Pun Aku Terbang, Tidak Akan Mencapai Surga bila Tak Shalat 5 Waktu

4. Dimediasi, anak kandung tolak cabut laporan

Ketua DPRD Demak, Jawa Tengah Fahrudin Bisri Slamet saat menyambangi S untuk memberikan jaminan penangguhan penahanan,Sabtu (9/1/2021) malam.Dokumentasi pribadi Ketua DPRD Demak, Jawa Tengah Fahrudin Bisri Slamet Ketua DPRD Demak, Jawa Tengah Fahrudin Bisri Slamet saat menyambangi S untuk memberikan jaminan penangguhan penahanan,Sabtu (9/1/2021) malam.
A (19) seorang anak di Demak, Jawa Tengah menolak mencabut laporan kasus dugaan penganiayaan yang menyebabkan sang ibu kandung, S (36) ditahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com