BPBD Nunukan belum selesai mendata banyak rumah yang terendam dan jumlah kerugian yang dialami dari banjir tahunan ini.
Sampai hari ini, data banjir yang masuk, baru banjir di Desa Atap, Kecamatan Sembakung, tercatat 116 KK dengan 530 jiwa terdampak.
Sawah seluas 110 hektar, kebun palawija 2 hektar, fasilitas umum seperti sekolah, Pustu, masjid dan posyandu dilaporkan terendam banjir.
Baca juga: Larang Wisatawan Luar Daerah Berkunjung, Pemkab Karawang Lakukan Penyekatan di Perbatasan
Hasriansyah mengakui, sejauh ini, BPBD belum bisa maksimal dalam melakukan penanganan banjir, khususnya di Desa Atap, Kecamatan Sembakung, yang selalu menjadi daerah terparah setiap banjir.
Hal ini dikarenakan, anggaran kebencanaan masih belum turun karena masih di awal tahun, sehingga penanggulangan bencana terhambat.
"Kita memiliki desa Siaga Bencana di kecamatan Sembakung, di sana sentral informasi dan koordinasi. Memang bantuan masih ala kadarnya karena kondisi awal tahun. Saya berharap karena ini bencana, seharusnya selalu ada anggaran ready, sehingga petugas bisa maksimal menangani musibah yang terjadi. Kita lakukan sebisanya dan seadanya dulu saat ini," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.