KOMPAS.com - Penyuntikan vaksin Covid-19 tahap awal segera dilakukan di sejumlah daerah di Indonesia.
Namun, ada beberapa kepala daerah terkonfirmasi tidak bisa menjadi orang pertama yang disuntik vaksin di wilayahnya.
Mereka terkendala sejumlah faktor. Berikut laporan yang dihimpun oleh Kompas.com :
Baca juga: Ini Syarat-syarat Disuntik Vaksin Covid-19, Usia 18-59 Tahun hingga Bukan Ibu Hamil dan Menyusui
Faktor usia Gubernur menjadi penyebabnya.
"Kalau vaksin Sinovac ini kita hanya untuk usia 18 tahun sampai 60 tahun," tutur Kepala Dinas Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti.
Sedangkan gubernur tidak memenuhi syarat lantaran berusia di atas 60 tahun.
Ati menjelaskan, penyuntikan vaksin di wilayah Banten dilakukan pada 14 Januari 2021 di 807 tempat fasilitas kesehatan.
Vaksinasi tahap awal ini akan menjangkau puluhan ribu tenaga kesehatan di Banten.
Dari 40.000 tenaga kesehatan, sebanyak 4.000 di antaranya dinyatakan tak memenuhi syarat karena memiliki komorbid.
"Sehingga, ada sekitar 36.000 sasaran tenaga kesehatan yang akan dilakukan vaksinasi," ujar Ati.
Baca juga: Gubernur Banten Tak Disuntik Vaksin Covid-19 Pada Tahap Pertama, Ini Penyebabnya
Nama Gubernur Riau Syamsuar dipastikan tidak akan masuk deretan orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 di Riau.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir menyampaikan, Syamsuar tidak lagi disuntik vaksin Covid-19.
Sebab, Syamsuar sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 sehingga di tubuhnya diyakini tercipta imunitas.
"Untuk Pak Gubernur enggak disuntik vaksin Covid-19, karena Pak Gubernur sudah sembuh dari Covid-19, secara otomatis imunnya sudah terbentuk. Jadi, vaksin akan diberikan kepada yang berusia 18 sampai 59 tahun," kata Mimi.
Baca juga: Sembuh dari Covid-19, Gubernur Riau Jalani Masa Pemulihan di Rumah
Usia Richard tidak memenuhi syarat untuk mengikuti vaksinasi tahap pertama.
Richard kini telah berusia 72 tahun, sedangkan syarat yang ditetapkan ialah usia 15-59 tahun.
"Saya dan pak wakil wali kota ini karena sudah di atas 60 tahun, jadi nanti di tahap dua," kata Richard saat memberikan keterangan di Kantor Wali Kota Ambon, Selasa (5/1/2021).
"Kalau kita masuk di kriteria 18-59 tahun maka kita akan pertama divaksin," ujarnya.
Padahal, dirinya mengaku ingin menjadi contoh bagi warga Ambon agar yakin terhadap keamanan vaksin.
"Menjadi orang pertama yang menjalani vaksinasi akan menjadi contoh bagi masyarakat, biar tidak ada yang resah, tapi karena usia kita akan jalani vaksinasi di tahap kedua," katanya.
Pada vaksinasi pertama 14 Januari 2021 nanti, ada sekitar 3.700 tenaga medis Ambon yang akan divaksin.
Seperti diketahui, ada 15.120 dosis vaksin untuk Provinsi Maluku yang sudah disimpan di tempat penyimpanan khusus.
Baca juga: Terkendala Usia, Keinginan Wali Kota Ambon Jadi yang Pertama Disuntik Vaksin Covid-19 Gagal
Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Maluku Doni Rerung mengatakan belum ada kepala daerah di wilayahnya yang telah mengonfirmasi akan menjadi orang pertama yang divaksin.
"Sampai sekarang belum ada kepala daerah yang mengonfirmasi apakah bersedia (divaksin) atau tidak," kata Doni, Rabu (6/1/2021).
Menurutnya, ada keinginan dari kepala daerah memberi contoh warga agar mau divaksin.
Salah satunya Gubernur Maluku, Murad Ismail.
Namun, karena ada sejumlah syarat vaksinasi, belum diketahui apakah mereka memenuhi syarat.
"Jadi kalau memenuhi syarat (kepala daerah) pasti maulah, pertama umur, kemudian ada komorbidnya atau tidak meski dia mau, tapi kalau ada komorbidnya kita tidak mau ambil risiko," ungkapnya.
Menurutnya, kepala daerah juga mengikuti Presiden Joko Widodo yang memberi keyakinan masyarakat terhadap keamanan vaksin.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Citra Indriani, Rasyid Ridlo, Rahmat Rahman Patty | Editor: Aprilia Ika, Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.