Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asrama Haji Surabaya Kembali Jadi Tempat Isolasi Covid-19, Khusus OTG hingga Gejala Ringan

Kompas.com - 06/01/2021, 21:30 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak bersama Forkopimda Jatim meninjau kesiapan Asrama Haji Surabaya untuk dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19.

"Hari ini, berdasarkan inisiatif Forkopimda kita meninjau kesiapan dan progres dari pelaksanaan isolasi yang difasilitasi di kompleks Asrama Haji Surabaya," ujar Emil di Asrama Haji, Surabaya, Rabu (6/1/2021).

Menurutnya, Asrama Haji Surabaya memiliki kapasitas yang memadai sebagai pusat karantina. Sehingga, Asrama Haji Surabaya bisa digunakan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

Emil menjelaskan, Asrama Haji Surabaya bisa digunakan sebagai tempat karantina untuk pasien tanpa gejala dan bergejalan ringan.

"Asrama Haji memiliki bentuk (gedung) yang menyerupai rumah sakit. Hanya saja tempat ini bukan untuk (pasien Covid-19) bergejala berat," kata Emil.

Baca juga: Tindak Lanjuti Pembatasan Kegiatan Masyarakat, Wagub Jatim: Nanti Malam Siap Lembur...

Pada kesempatan itu, Emil mengapresiasi upaya Pemkot Surabaya untuk memastikan ketersediaan Asrama Haji bagi pasien Covid-19.

"Kami apresisiasi Pemkot Surabaya yang telah memastikan kesediaan Asrama Haji," ujar dia.

Sementara itu, Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan, Pemkot Surabaya akan membantu menangani pandemi Covid-19.

Sebab, kondisi keterisian ruang ICU rumah sakit rujukan Covid-19 yang hampir penuh harus diantisipasi dengan membuka Asrama Haji Surabaya.

Saat ini, Asrama Haji Surabaya memiliki 180 kamar dengan yang siap menampung pasien Covid-19.

"Jadi yang kita lakukan dari RS yang tadi disampaikan Pak Wagub. Yang semula kondisinya harus dirawat di RS, tetapi sudah membaik, belum negatif, itu bisa dipindahkan ke Asrama Haji," kata Whisnu.

 

Menurut Whisnu, Asrama Haji sudah dilengkapi dokter spesialis on call serta dokter jaga 24 jam.

Ia menambahkan, berdasar pengalaman yang sudah ada, pasien yang pernah dirawat di Asrama Haji lebih cepat sembuh.

"Insya Allah kalau fasilitas di sini, selama ini lebih cepat pulih pasien yang dirawat di sini. Karena kondisinya tidak seperti di RS, jadi kayak liburan. Harapannya imunnya cepat pulih. Kecepatan pemulihan di sini lebih cepat dibandingkan RS," ujar Whisnu.

Seperti diberitakan, ruang intensive care unit (ICU) khusus pasien Covid-19 di 145 rumah sakit rujukan di Jawa Timur disebut hampir penuh. 

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Herlin Ferliana mengatakan, tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) ICU untuk pasien Covid-19 di Jatim mencapai 70 persen hingga Senin (4/1/2020).

Baca juga: Gelar Rapat Khusus, Pemkot Surabaya Akan Hitung Dampak Pembatasan Kegiatan Masyarakat

"Padahal WHO menyarankan sekitar BOR ideal 50 persen, kalau sudah sampai 70 persen berarti peringatan harus menambah lagi tempat tidur pasien," kata Herlin di kantornya, Senin.

Herlin menambahkan, Pemprov Jatim telah menambah rumah sakit rujukan Covid-19 pada akhir Desember 2020.

Awalnya, terdapat 127 rumah sakit rujukan Covid-19 di Jatim, kini ada 145 buah.

"Itu belum dua rumah sakit paru yang dikonversi menjadi rumah sakit khusus pasien Covid-19 dan pengoperasian rumah sakit darurat lapangan di Kota Malang," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com