Ia menambahkan, transaksi jual beli senjata itu dilakukan di Sanger, Sulawesi Utara.
“Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa awal Juni 2020, MS dihubungi YZ alias Jhon untuk mencari senjata api, lalu MS menghubungi SS untuk mencari senjata api dan mengatakan senjata api ada di RB yang tinggal di Kabupaten Sanger,” kata Paulus.
Setelah transaksi jual beli antara YZ dan RB terjadi di Sanger, Sulawesi Utara, pada Juni 2020, MS dan SS bertugas sebagai kurir untuk membawa senjata itu ke Nabire.
Baca juga: Program Belajar Daring Diperpanjang, Walkot Ambon: Saya Prediksi Orangtua Pasti Tidak Setuju...
Melihat kasus itu, Paulus menilai Nabire dipilih menjadi lokasi untuk menyelundupkan senjata api ke wilayah pegunungan Papua.
“Pertanyaannya kenapa sudah kita ungkap tapi masih ada terus penjualan, bahkan jalur yang paling sering digunakan adalah melalui Nabire,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.