Kronologi Sedan Altis Ditabrak Audi di Tol Semarang, Diduga Mendadak Pindah Lajur

KOMPAS.com - Kecelakaan antara mobil Toyota Altis dengan Sedan Audi terjadi di Jalan Tol Semarang, tepatnya di Kilometer 417 Jalur B, Sabtu (3/1/2021) sekitar pukul 13.04 WIB.

Akibatnya, mobil Altis bernomor polisi F 1698 K terpental hingga tersangkut di median jalan tol.

Menurut Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Sigit, kecelakaan itu berawal saat kedua mobil sama-sama melaju ke arah Jakarta.

Baca juga: Kendaraan yang Terlibat Kecelakaan di Lembah Anai Telah Dievakuasi, Lalu Lintas Kembali Lancar

Lalu, mobil Altis yang dikendarai SMD (42) warga Bogor, Jawa Barat, mendadak pindah lajur dari kanan ke lajur kiri.

Pada saat bersamaan, Sedan Audi bernopol B 1798 WBH yang dikendarai AS (27) warga Tangerang Selatan, melaju dari arah belakang.

"Akhirnya, kecelakaan tak dapat dihindarkan karena kurang waspada mobil Altis disikat dari belakang hingga terjungkir dan naik ke dinding pembatas jalan," katanya.

Baca juga: Kronologi Tukang Parkir Tusuk Pengunjung Minimarket, Berawal dari Tak Diberi Uang

Tak ada korban jiwa

Sigit memastikan tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. SMD dan AS alami luka ringan dan segera mendapat perawatan di rumah sakit.

"Pengemudi Altis mengalami luka ringan berupa kepala robek, wajah lecet, dan tangan kaki lecet. Namun sudah dirawat di RS Tugurejo Kota Semarang," ucapnya.

Sementara itu, kondisi kedua kendaraan alami kerusakan dan kerugian ditaksir mencapai puluhan juta.

Baca juga: Alami Kecelakaan di KM 417 Tol Semarang, Sedan Altis Tersangkut Pembatas Jalan

"Pada bodi Toyota Altis ringsek dan pada vender kanan depan Sedan Audi penyok. Kerugian material dalam kecelakaan tersebut sekira Rp 10 juta," katanya.

Sementara itu, Manager Traffic Jasa Marga Toll Road Operator ruas Semarang ABC Yudi Pamugar menjelaskan, mobil Altis sempat berputar tak terkendali dan tersangkut di median jalan.

"Akhirnya tabrakan terjadi dan altis terbalik lalu berputar dengan posisi akhir bagian depan Altis di atas dinding median pinggir jalur," pungkasnya.

(Penulis: Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor: Dony Aprian)