YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Sleman memperpanjang status tanggap darurat bencana Gunung Merapi untuk kedua kalinya.
Tanggap darurat bencana Gunung Merapi ini diperpanjang mulai 1 Januari hingga 31 Januari 2021.
"Perpanjangan kedua status tanggap darurat bencana Gunung Merapi di Kabupaten Sleman mulai 1 Januari 2021 hingga 31 Januari 2021," ujar Bupati Sleman Sri Purnomo, Jumat (1/01/2021).
Baca juga: Kegempaan Vulkanik Dangkal dan Gempa Hembusan Gunung Merapi Meningkat
Perpanjangan status tanggap darurat bencana Gunung Merapi ini tertuang dalam surat keputusan Bupati Sleman Nomor 94.98/Kep.KDH/A/2020.
Surat keputusan ini ditandatangani oleh Bupati Sleman Sri Purnomo pada 26 Desember 2020.
Ada beberapa poin pertimbangan hingga Pemerintah Kabupaten Sleman memutuskan untuk memperpanjang status tanggap darurat bencana Gunung Merapi.
Beberapa poin pertimbangan tersebut yakni, dari pemantuan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG) aktivitas Gunung Merapi mengalami peningkatan.
Sehingga BPPTKG masih menetapkan status aktivitas Gunung Merapi pada Siaga (level III).
Baca juga: Cerita Mbah Asih Sang Juru Kunci, Penjaga Pintu Gunung Merapi
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dan awan panas sejauh maksimal 5 Km.
Karenanya, Pemkab Sleman direkomendasikan untuk melakukan mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.
Sampai saat ini ada kelompok rentan yang berada di barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman.
"Masih terdapat 240 jiwa pengungsi kelompok rentan di barak pengungsian Glagaharjo, yang harus dipenuhi kebutuhan dasarnya," tuturnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupten Sleman Joko Supriyanto mengatakan, kelompok rentan yang mengungsi merupakan warga Kalitengah Lor yang lokasinya berada di radius bahaya.
"Dengan status Siaga kita mengevakuasi warga dan ternak yang berada di radius bahaya 5 Km. Jadi mau tidak mau harus memperpanjang tanggap darurat Merapi untuk penanganan-penangganan," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.