Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegempaan Vulkanik Dangkal dan Gempa Hembusan Gunung Merapi Meningkat

Kompas.com - 28/12/2020, 19:06 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kegempaan vulkanik dangkal (VTB) dan gempa hembusan (DG) Gunung Merapi meningkat dibandingkan minggu lalu.

Laju pemendekan jarak Gunung Merapi minggu ini tercatat sebesar 11 cm/hari.

"Kegempaan VTB dan DG pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida dalam laporan aktivitas Gunung Merapi tanggal 18 Desember-24 Desember 2020, Senin (28/12/2020).

Di dalam laporan aktivitas Gunung Merapi tanggal 18 Desember - 24 Desember 2020, BPPTKG mencatat d alam minggu ini kegempaan Gunung Merapi yakni 307 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 1.587 kali gempa Fase Banyak (MP), 3 kali gempa Low Frekuensi (LF), 250 kali gempa Guguran (RF), 324 kali gempa Hembusan (DG) dan 7 kali gempa Tektonik (TT).

Baca juga: Cerita Mbah Asih Sang Juru Kunci, Penjaga Pintu Gunung Merapi

Analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara tanggal 24 Desember terhadap tanggal 8 Desember 2020 menunjukkan adanya sedikit perubahan. Adanya perubahan morfologi area puncak ini karena aktivitas guguran.

" Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 11 cm/hari," ucapnya.

Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental BPPTKG menyimpulkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi.

"Aktivitas Gunung Merapi masih cukup tinggi sehingga status aktivitas masih dalam tingkat Siaga," tegasnya.

Baca juga: Kabupaten Magelang Perpanjang Masa Tanggap Darurat Bencana Merapi

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dan awanpanas sejauh maksimal 5 Km dari puncak Gunung Merapi.

Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

"Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com