KOMPAS.com- Di tepi jalan tol Lampung ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, polisi menemukan ibu dan dua anaknya berjalan kaki sembari menangis.
Padahal kondisi saat itu sedang hujan deras.
Sedangkan di Bali, polisi mencancam akan memidanakan warga yang tak mengembalikan ceceran uang Rp 94 juta.
Uang itu adalah milik seorang warga dan tercecer ketika anaknya mengambil topi di dalam tas.
Berikut lima berita populer nusantara yang menjadi fokus perhatian pembaca Kompas.com:
Baca juga: 4 Fakta Baru Uang Rp 94 Juta Tercecer di Jalan, Ada yang Ambil Rp 30 Juta hingga Polisi Ancam Pidana
Mereka ditemukan oleh polisi dalam kondisi menangis dan basah kuyup.
Rupanya ibu bernama Marpuah Sari (31) itu terlibat cekcok di perjalanan dengan suaminya yang berinisial YN (27).
"Kepada petugas, ibu itu mengaku habis bertengkar dengan suaminya dan diturunkan di tengah jalan," kata Dirlantas Polda Lampung Kombes Donny Damanik.
Marpuah pun kemudian nekat mengajak anaknya, RS (11) dan SR (9) berjalan kaki menyusuri tol.
Beruntung, polisi menemukan mereka ketika tengah berpatroli.
"Karena bisa membahayakan bagi pejalan kaki dan juga pengendara, anggota lalu menepi, hendak meminta agar pejalan kaki itu keluar dari jalan tol," kata Donny.
Baca juga: Polisi Temukan Ibu dan 2 Anak Menangis serta Jalan Kaki di Tol Saat Hujan Lebat, Ini Penyebabnya
Polisi meminta warga mengembalikan uang Rp 94 juta yang tercecer di jalan di wilayah Baturiti, Tabanan, Bali.
Uang tersebut adalah milik Kadek Redi Areni yang terjatuh ketika anaknya mengambil topi dan lupa menutup tas.
Setelah kejadian itu, beberapa warga beritikad baik mengembalikan uang.
Uang yang dikembalikan baru berjumlah sekitar Rp 2,4 juta.
Kapolsek Baturiti AKP Fahmi meminta warga lainnya yang menemukan segera mengembalikan. Sebab, ancamannya adalah pidana.
"Itu kemungkinan bisa ke arah pencurian karena mengambil bukan miliknya dia. Kalau kita temukan yang mengambil kalau tak ada itikad baik bisa ke arah sana," kata dia.
Baca juga: Polisi Ancam Pidana Warga yang Tak Kembalikan Uang Rp 94 Juta Tercecer di Jalan
Di Pulau Dewata, Sandiaga akan bertemu dengan kepala daerah dan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Sandiaga mengatakan, pembukaan pariwisata untuk turis mancanegara di Indonesia menjadi prioritas.
"Ini akan kita diskusikan, mohon bersabar ini jadi prioritas kita," ujar dia.
Hal itu diprioritaskan karena masyarakat Bali terdampak serius secara ekonomi akibat pandemi Covid-19.
"Saya dengar di Bali begitu banyak yang berdampak kehilangan lapangan pekerjaan, kekurangan penghasilan dan situasi ekonomi sulit," ujar dia.
Pembahasan rencana dibukanya pariwisata Bali untuk turis asing ini juga dilakukan dengan mempertimbangkan hal penting selama pandemi.
"Sehingga kita pastikan aspek kesehatannya utamakan, aspek keselamatan, kepentingan bangsa dan negara yang kita utamakan," kata dia.
Baca juga: Soal Pembukaan Pariwisata Bali untuk Turis Asing, Ini Kata Sandiaga
Sebuah vila di Gintungan, Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah dikabarkan menjadi pusat latihan jaringan teroris Jamaah Islamiah (JI).
Ketua RW 5 Gintungan Rukiman mengatakan, warga kaget dengan kabar tersebut.
Sebab, menurutnya, villa yang disebut sebagai tempat latihan itu selama ini selalu sepi.
"Kita tidak tahu kalau ada aktivitas teroris, terus terang menjadi kaget dengan adanya kabar tersebut," kata Rukiman.
"Setahu saya memang sepi. Tapi beberapa kali ada aktivitas anak sekolah yang menyewa. Juga ada anak punk atau komunitas anak jalanan yang memanfaatkan untuk bakti sosial," kata Rukiman.
Baca juga: Ketua RW Sebut Vila yang Jadi Tempat Latihan Teroris Selama Ini Sepi
Hal itu dilakukan lantaran Dessy masih terinfeksi Covid-19 dan menjalani karantina di hari pernikahannya.
Meski demikian, pernikahan tetap berlangsung haru. Dessy beberapa kali mengusap air matanya.
"Ini merupakan prosesi pernikahan pertama yang digelar dengan menerapkan protokol kesehatan ketat karena mempelai wanita terpapar Covid-19 dan harus menjalani karantina di asrama Covid-19 Rusunawa IAIN Tulungagung," kata Kepala KUA Kecamatan Pakel, Nurul Anam seperti dikutip dari Antara, Sabtu.
Selain Dessy, sang ayah juga dinyatakan positif Covid-19 dan tidak bisa menghadiri pernikahan tersebut.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Imam Rosidin, Tri Purna Jaya, Dian Ade Permana | Editor: Farid Assifa, Teuku Muhammad Valdy Arief, Pythag Kurniati, Aprilia Ika, Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.