Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Bunga Langka Mati Sebelum Mekar...

Kompas.com - 26/12/2020, 10:50 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah bunga bangkai raksasa (Amorphophallus titanium) mati sebelum mekar di Lagan Hilir Punggasan, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Bunga tersebut diketahui tumbuh pada Selasa (22/12/2020).

Menurut Wali Nagari atau Kepala desa Lagan Hilir Punggasan, Arpen mengatakan warga tak mengetahui jika bunga tersebut adalah bunga bangkai yang dilindungi.

Warga hanya heran, tanaman tersebut tumbuh sendiri dan mengeluarkan bau busuk.

Baca juga: Diduga Dirusak Warga, Bunga Langka yang Dilindungi Negara Mati Sebelum Mekar

"Warga merasa aneh melihat bunga itu. Tidak ditanam dan muncul sendiri dengan bau busuk," kata Arpen.

Sayangnya, bunga bangkai tersebut rusak sebelum sempat mekar. Diduga bunga tersebut rusak karena kerap dipegang oleh warga yang penasaran.

Bunga tersebut hanya berumur satu hari karena Rabu (23/12/2020) bunga tersebut ditemukan layu dan mati.

"Sekarang sudah mati," kata Arpen yang dihubungi Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Bunga Bangkai Dikabarkan Tumbuh di Berbagai Tempat, Benarkah Termasuk Bunga Langka?

Sempat dipagari oleh warga

Warga menunjukkan bunga bangkai (Amorphophallus paeoniifolius) yang tumbuh bermekaran di kawasan hutan Segoro Gunung, Desa Nglinduk, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (17/11/2020) sore. Ratusan bunga bangkai bermunculan di hutan seluas 600 hektar tersebut di awal memasuki musim penghujan ini.KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO Warga menunjukkan bunga bangkai (Amorphophallus paeoniifolius) yang tumbuh bermekaran di kawasan hutan Segoro Gunung, Desa Nglinduk, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (17/11/2020) sore. Ratusan bunga bangkai bermunculan di hutan seluas 600 hektar tersebut di awal memasuki musim penghujan ini.
Sementara itu Kapolsek Linggo Sari Baganti Iptu Hardi Yasman mengatakan, pihaknya sempat melihat bunga tersebut sebelum dirusak pada Rabu (23/12/2020).

Saat itu pihak kepolisian sudah berpesan kepada warga untuk menjaga bunga itu karena masuk kategori tanaman yang dilindungi negara.

"Rabu pagi saya ke sana melihatnya dan sudah dipagar. Memang banyak warga yang memegang bunga itu dan tidak mengetahui bunga itu dilindungi," kata Hardi.

Baca juga: Melihat Munculnya Ratusan Bunga Bangkai di Hutan Segoro Gunung Grobogan

"Memang sebelumnya banyak warga yang memegangnya. Tapi setelah kita kasih tau, mereka tidak ada lagi yang memegang. Malahan warga sangat antusias dan memagar bunganya," kata Hardi.

Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Pesisir Selatan Bilmar menyayangkan bunga tersebut mati sebelum mekar.

Ia memperkirakan bunga itu akan mekar pada Sabtu (26/12/2020) atau tiga hari sebelum ditemukan mati.

"Bunga itu belum mekar. Diperkirakan mekar tiga hari lagi sebelum mati. Artinya, kalau hidup bunga itu akan mekar tiga hari lagi dan mampu bertahan tujuh hari sebelum layu. Ternyata bunga itu diduga dirusak warga sehingga mati sebelum mekar," kata Bilmar.

Baca juga: Bunga Bangkai Suweg Muncul di Taman Pekarangan Sekolah di Solo

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com