Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sukses Difabel Bikin Kerajinan Kaki Palsu, Bahagia Melihat Orang Bisa Berjalan Lagi

Kompas.com - 24/12/2020, 10:01 WIB
Bagus Supriadi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Sampai sekarang, Ferry tak memasang harga untuk kaki palsu yang dibuatnya. Ia meminta pelanggannya memberi uang seikhlasnya. Sebab, Ferry tahu kondisi ekonomi penyandang disabilitas di bawah rata-rata.

“Kalau dia tak punya uang, dia akan menangis dalam hatinya karena tak bisa beli,” papar Ferry.

Ketika kaki palsu yang dibuatnya membuat orang lain bahagia, Ferry bangga. Apalagi, kaki itu bisa membuat seorang penyandang disabilitas berjalan atau berlari kecil.

“Kalau masalah uang, itu kebahagiaan sesaat,” tutur dia.

Dihantam Covid-19, tetap bangkit

Sejak 2017, Ferry telah berhasil membuat puluhan kaki palsu untuk difabel. Warga yang memesan kaki palsu buatannya berasal dari Madura hingga Banyuwangi.

Bahkan, Ferry sengaja datang ke rumah pelanggan untuk mengukur kaki mereka.

Hanya saja, ketika pandemi Covid-19, kerajinan miliknya terdampak. Warga yang memesan kerajinan kaki palsu berkurang.

Ia mendapatkan bantuan dari pemerintah dana Rp 2.400.000 untuk meringankan bebannya dalam mengembangkan usaha.

Baca juga: PAW Anggota DPRD Jember Alot, Sejumlah Anggota Dewan Walk Out

Dampak pandemi Covid-19 tak hanya dirasakan Ferry, tapi juga pelaku UMKM lain.

Penyedia jasa pengiriman barang seperti JNE memberikan berbagai program untuk membantu pelaku UMKM agar terus berkembang.

Di antaranya, program cashback, diskon ongkos kirim, undian, dan lainnya. 

Warga yang telah menjadi member JNE Loyalty Card (JLC) juga mendapat sejumlah keringanan, seperti ongkos kirim lebih murah.

“Kami juga buat platform bagi pelaku UMKM yang kesulitan mencari wadah,” kata Head Unit Sales Marketting JNE Jember, Agung Fathurrohman.

Platform pesona nusantara itu menjual berbagai produk kerajinan dari sejumlah pelaku UMKM di Indonesia.

Platform ini juga bisa dimanfaatkan Ferry dan pelaku UMKM lain untuk memasarkan produk mereka. Sehingga, produk mereka tak hanya dipasarkan lewat media sosial.

Tetapi, juga di platform milik JNE itu agar bisa dikenal lebih luas oleh masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com