Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Makassar yang Mengungsi karena Banjir: Sudah Setiap Tahun

Kompas.com - 21/12/2020, 19:15 WIB
Himawan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com- Ratusan warga di Kota Makassar mengungsi ke beberapa masjid usai banjir merendam rumah mereka sejak Sabtu (19/12/2020), akibat dari hujan lebat yang tidak berhenti selama beberapa hari terakhir. 

Warga yang berada di Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya dan Kelurahan Biring Romang, Manggala paling merasakan dampak banjir tahun ini.

Irwan (46) salah satu warga di Perumahan Manggala Permai menyebut banjir di kompleks perumahannya merupakan bencana tahunan.

Baca juga: Banjir Rendam 2 Kecamatan di Makassar, 700 Warga Mengungsi

Setiap tahun, rumah Irwan beserta tetangganya dimasuki air. Namun dia menyebut, biasanya puncak banjir terjadi pada Januari hingga Februari.

"Sudah dua hari (mengungsi). Kemarin Ketinggian masih 30 sentimeter. Setelah hujan sampai sore semua 50 sentimeter. Sekarang sudah 60 sentimeter. Setiap tahun (banjir). Kalau awal-awal ini tidak setinggi ini," ujar Irwan saat diwawancara wartawan, Senin (21/12/2020).

Selain di wilayah Biring Romang, banjir tahunan juga terjadi di BTN Kodam III, Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya.

Novi, salah satu warga Paccerakkang lainnya, mengatakan sejak Jumat (18/12/2020) sudah berkemas dengan membawa barang seadanya untuk mengungsi.

Baca juga: Gubernur Sulsel Larang Masyarakat dari Luar Kota Rayakan Tahun Baru di Makassar

Wanita yang memilki anak yang masih balita ini menyebut pengungsiannya terjadi setelah hari ketiga hujan lebat di Kota Makassar.

"Barang-barang beberapa masih tertinggal di rumah. Cuma kami lebih baik mengungsi dulu dari pada air nanti tambah tinggi," ujar Novi yang menyebut air di kompleksnya sudah setinggi pinggang orang dewasa.

Oka, warga yang tinggal di BTN Kodam III, mengaku sudah lebih dulu menyiapkan barang-barang untuk mengungsi karena sudah yakin wilayahnya akan digenangi air.

Bencan tahunan di tempat tinggalnya turut membuat Oka langsung memilih mengungsi ke masjid saat hujan lebat.

"Takutnya nanti ada apa-apa air tambah tinggi. Ada (warga) yang di dalam sekali (tinggal) itu, yang barangkali sudah sampai di leher," ucap Oka.

Baca juga: Pegawai Positif Covid-19, Bank Sulselbar Makassar Disarankan Tutup Layanan

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 700 warga di dua Kecamatan di Kota Makassar terpaksa mengungsi setelah hujan lebat terjadi sejak Rabu (16/12/2020).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar Muhammad Rusly mengatakan 700 warga yang mengungsi ini tersebar di Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Manggala.

BPBD bersama tim SAR gabungan serta relawan telah mengevakuasi warga sejak, Sabtu (19/12/2020) sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com