Menurutnya, usulan pemekaran daerah tersebut didasari oleh kepentingan pendekatan pelayanan umum pemerintahan kepada masyarakat, dan untuk pemerataan kesejahteraan masyarakat setempat.
Hal itu mengingat bahwa Kabupaten Bogor sangat luas wilayahnya dengan total 40 kecamatan.
Sedangkan jumlah penduduk saat ini diperkirakan menyentuh 6 juta jiwa, dan hanya diurus oleh satu pemimpin dengan 50 anggota DPRD, dan satu polres.
"Kita optimis justru nanti Bogor Barat akan berkembang lebih cepat," sebut dia
Menurut Eko, selama moratorium belum dibuka bukan berarti Pemkab Bogor tidak bisa melakukan langkah persiapan.
Sebab, mengacu pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bahwa untuk memekarkan satu daerah kabupaten/kota harus melalui tahapan daerah persiapan selama 3 tahun.
Hal itu bertujuan agar daerah yang akan dimekarkan sudah siap dalam mengurus dan mengatur kepentingan daerahnya sehingga tidak membebani daerah induknya nanti.
Adapun cakupan wilayah Daerah Persiapan Kabupaten Bogor Barat ini meliputi 14 kecamatan yaitu Dramaga, Ciampea, Cibungbulang, Tenjolaya, Leuwiliang, Pamijahan, Leuwisadeng, Cigudeg, Nanggung, Sukajaya, Jasinga, Rumpin, Tenjo Parungpanjang, yang terdiri dari 166 desa dengan luas wilayah 37,64 persen dari luas daerah induknya.
Sementara jumlah penduduk untuk Kabupaten Bogor Barat yakni 1.521.090 jiwa.
"Kalau dari segi kajian sudah lengkap ya, juga keuntungannya banyak seperti pelayanan akan lebih memudahkan, terjangkau, karena calon persiapan ibu kotanya di Cigudeg. Walaupun nanti diajukan lagi apakah di Rumpin atau di mana. Nah itu kita dikaji ulang di 2021 nanti kita lihat hasil kajiannya," ucap dia.
Ia menambahkan, untuk lokasi calon ibu kota daerah persiapan otonomi baru Kabupaten Bogor Barat sudah dikaji saat itu oleh Institut Teknologi Bandung dan ditetapkan yaitu di Cigudeg.
Namun, penetapan Cigudeg sebagai Ibu Kota terkendala bencana longsor dan banjir bandang pada awal tahun 2020, karenanya daerah yang memiliki potensi kebencanaan ini pun ditunda untuk dikaji kembali termasuk kemungkinan opsi calon ibu kota lainnya yaitu Rumpin.
"Nanti soal Ibu Kota itu akan menyesuaikan karena arahan bupati bisa saja yang dipilih Rumpin karena Cigudeg potensi bencananya sangat tinggi," jelas dia.