Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Satu Keluarga di Pekanbaru Terpapar Covid-19, Dua Meninggal Dunia

Kompas.com - 20/12/2020, 08:01 WIB
Idon Tanjung,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Merasa dikucilkan

Meski sudah sembuh dari Covid-19, Ahmad mengaku masih banyak berada di rumah. Ia membatasi kegiatannya seperti biasa.

Begitupun dengan anak dan istrinya lebih banyak beraktivitas di dalam rumah.

Setiap keluar rumah saat ada keperluan, selalu menggunakan masker dan mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak.

Setelah sembuh, Ahmad mengaku belum ada warga di sekitar tempat tinggalnya datang bersilaturahmi ke rumahnya. Ia pun ada merasa dikucilkan.

"Sampai sekarang tetangga saya belum ada yang menjenguk. Masih belum nyaman mungkin ketemu kami," aku Ahmad.

Baca juga: Melayat Anggota Keluarga yang Ternyata Positif Covid-19, Guru SD Terinfeksi Corona, 20 Orang Ikut Terpapar

Namun, ia memahami keadaan. Menurut Ahmad, warga tetangga belum mau menjenguk sebagai bentuk waspada dari penularan Covid-19.

"Tapi saya berharap, pasien yang sudah sembuh jangan dikucilkan," tutur Ahmad.

Pesan bagi yang tak percaya Covid-19

Sudah sembilan bulan Covid-19 mewabah, ternyata masih banyak masyarakat yang tidak percaya dengan Covid-19.

Ahmad sendiri mengakui ada menemukan kelompok masyarakat warga yang tak percaya dengan penyakit tak kasat mata mematikan itu.

"Bagi masyarakat yang tidak percaya, yakinlah bahwa virus ini nyata," ucap Ahmad.

Ia mengaku tak mempermasalahkan warga percaya atau tidak dengan virus corona.

Baca juga: 7 Tahanan Polresta Pekanbaru Kabur, Polisi: Satu Menyerahkan Diri

Kendati demikian, ia berharap masyarakat terus waspada dan selalu menerapkan protokol kesehatan.

"Percaya atau tidak merekalah yang menentukan. Tapi, mengacu pada kami satu keluarga ada 18 orang yang positif corona, kemudian dua jiwa yang tak terselamatkan, apakah mungkin direkayasa. Apa untungnya bagi kami. Saya dan istri dirawat di rumah sakit, anak tidak ada yang merawat di rumah. Saudara-saudara saya juga begitu, anaknya ada yang dititipkan ke tetangga," ungkap Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com