Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Polisi Dipukul dan Ditendang Saat Bubarkan Aksi 1812 | Suami Lawan Istri di Pilkades

Kompas.com - 20/12/2020, 06:43 WIB
Candra Setia Budi

Editor

2. Suami lawan istri di Pilkades

Haerudin mengatakan, tingkat partisipasi masyarakat untuk mencalonkan diri di Pilkades masih sangat rendah.

Kata Haerudin, H-5 menjelang penutupan pendaftaran calon tidak ada yang mendaftar.

Melihat itu, ia pun kemudian mendorong kepala desa petahana, sekretaris desa, dan tokoh warga serta pemuda untuk maju pada pilkades. Namun, tidak ada yang mau maju.

"Saya tidak ambisius jadi kades. Saya malah tawarin dan mendorong warga lain supaya maju, tapi tidak ada yang daftar. Malah berbalik, warga malah dorong saya untuk maju," kaat Haerudin.

Setelah ia daftar, persoalan lain pun muncul. Kata Haerudin, peraturan daerah tidak memperbolehkan adanya calon tunggal.

Hingga di menit-menit akhir penutupan pendaftaran, istri Haerudin, Yuliani ikut mendaftar sebagai calon kepala desa.

"Untuk menyelamatkan pesta demokrasi warga, istri saya mendaftar. Hanya lima menit sebelum penutupan," ujarnya.

Baca juga: Gara-gara Tidak Boleh Calon Tunggal, Suami Lawan Istri di Pilkades

 

3. Ini harga rapid test antigen

Ilustrasi rapid test.AP/CECILIA FABIANO/LAPRESSE via ABC INDONESIA Ilustrasi rapid test.

Setiap wisatawan yang datang ke objek wisata di Jawa Barat, diwajibakn menunjukkan hasil rapid test antigen atau PCR yang berlaku 14 hari sejak diterbitkan.

Hal itu tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor: 202/KPG.03.05/HUKHAM tentang Pelarangan Tahun Baru 2021 dan Pencegahan Kerumunan Massa.

Terkait dengan rapid test antingen tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Berli Hamdani mengatakan, untuk test tersebut belum banyak beredar di setiap fasilitas layanan kesehatan.

Namun, Berli mengaku sudah mendapat surat edaran dari Kementerian Kesehatan soal harga rapid test antigen itu.

"Belum beredar luas masih sangat terbatas. Barusan sore sudah ada SE Kemenkes soal harga tertinggi antigen test, di Jawa Bali Rp 250.000 per tes dan di luar Jawa Bali Rp 275.000 per tes," kata Berli lewat pesan singkat, Jumat (18/12/2020) malam.

Berli pun belum mendapat informasi di mana saja warga bisa mendapat pelayanan rapid test antigen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com