Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pemilik Warung Kopi di Aceh, Coba Bertahan Kala Diterpa Pandemi

Kompas.com - 18/12/2020, 16:50 WIB
Masriadi ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Afdal, pengelola Taufik Kupi 2 Kota Lhokseumawe, Aceh, cekatan melayani pengunjung di salah satu kafe tertua di kota itu.

Dia bersama tujuh pekerja melayani pembeli saban hari. Di tengah pandemi Covid-19, warung kopi salah satu bisnis yang paling limbung.

Pemerintah di awal pandemi melarang warung untuk dibuka. Hanya dibolehkan layanan pesan antar.

Baca juga: Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 17 Desember 2020

Dampaknya, bisnis warung kopi pun nyaris gulung tikar.

“Kami terpaksa tutup agak lama. Karena tak mungkin membuka, pekerja terpaksa berhenti. Maka, kita bilang, kalau ada kerjaan lain ya silakan bekerja di tempat lain dulu,” kata Afdal saat ditemui Kompas.com, Jumat (18/12/2020).

Sebulan terakhir, pemerintah mengizinkan kafe dan rumah makan untuk buka. Taufik 2 pun kembali melayani pembeli.

“Awalnya agak berat. Hanya laku sekitar Rp 3 juta per hari,” katanya.

Dalam keadaan normal, Afdal mengatakan bisa meraup omzet Rp 8 juta hingga Rp 10 juta dalam sehari.

Sedangkan modal yang dikeluarkan dalam sehari berkisar Rp 1,5 juta sampai Rp 3 juta.

Baca juga: Cerita Para Perempuan Penjaga Hutan Lindung di Aceh, Bertemu Pembalak Liar hingga Pasang Tapal Batas

Seiring penerapan tatanan kehidupan baru, Taufik 2 pun mulai menggeliat.

Di warung itu disediakan masker. Pengunjung yang lupa mengenakan masker silakan membeli.

“Kami patuh pada protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com