"Pilwali 2015 lalu tingkat partisipasinya 56 persen kemudian terjadi penurunan hari ini menjadi 54 persen," kata Wayan usai rapat pleno rekapitulasi di Hotel Inna Bali Heritage, Denpasar, Rabu (16/12/2020).
Baca juga: Ini Misi Paslon Jaya-Wira dan Amerta soal Membangkitkan Ekonomi Kota Denpasar Saat Covid-19
Ia megatakan konsdisi pandemi Covid-19 mempengaruhi jumlah warga yang datang ke TPS.
Hal itu terjadi karena berdasarkan faktor psikologis, warga khawatir dengan penularan Covid-19.
Padahal ia mengklaim, KPU sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu warga juga banyak yang tetap bekerja di hari pemilihan.
"Meski diliburkan, kita lihat mungkin masih ada yang bekerja di tempat yang jauh dari kota Denpasar," kata dia.
Baca juga: Pemilu bagi Pasien Covid-19 Denpasar, Petugas Langsung Datangi Ruang Isolasi
Wayan juga mengatakan faktor lainnya yang membut warga tidak memlih adalah secara administratif banyak warga yang memiliki kartu tanda penduduk (KTP) Denpasar tinggal di luar kota.
"Ini menjadi catatan kami dalam pemutakhitan data pemilih berikutnya untuk memingkatkan partisipasi," jelas Wayan.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Imam Rosidin | Editor : Dheri Agriesta)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.