Warga mengungsi
Sejumlah warga yang rumahnya rusak maupun roboh terpaksa mengungsi di rumah warga lainnya yang kondisinya aman.
Di Dukuh Tambaksari, warga mengungsi di masjid yang lokasinya berada di kompleks makam Mbah Mudzakir.
"Ada 11 kepala keluarga disini (warga Dukuh Tambaksari) yang mengungsi di masjid, totalnya ada 30 jiwa," ungkap Agus Salim.
Baca juga: Bupati Demak Berduka Kehilangan Istri dan Anak karena Covid-19
Salah satu pengungsi Khoirun Nisa (25), mengaku mengungsi bersama dua anaknya yang masih kecil karena kondisi rumahnya rusak parah dan tidak memungkinkan untuk ditempati lagi.
Lantai dan dinding rumah panggungnya jebol akibat dihantam ombak besar setinggi 1,5 meter.
"Kejadiannya malam saat kami tidur, semuanya kaget. Rumah kami roboh sebagian dan lantainya juga hilang," kata Nisa sembari menggendong anaknya yang berusia lima bulan.
Pengungsi lainnya Suparmini (62) mengaku akan kembali ke rumahnya setelah kondisinya aman.
Baca juga: Anomali Iklim, BMKG Peringatkan Nelayan Soal Potensi Curah Hujan dan Gelombang Tinggi
Dia masih takut dan trauma datangya ombak besar yang menghantam rumahnya.
"Ono ombak koyo ngunu kui, sopo seng ra wedi. Genteng podo ucul,omahe rusak. Iki nyingkir disik, seng penting nyawane. (Ada ombak seperti itu, siapa yang tidak takut. Genteng lepas, rumah juga rusak. Ini mengungsi dulu,yang penting menyelamatkan nyawa)," ujar Suparmini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.