Salin Artikel

5 Rumah di Demak Roboh Diterjang Gelombang Setinggi 2 Meter

Gelombang setinggi 1,5 hingga 2 meter yang terjadi selama dua hari, Minggu (6/12/2020) dan Senin (7/12/2020), menerjang enam Dukuh di desa berpendudk 4500 jiwa, yakni Dukuh Bedono,Tambaksari,Pandansari,Mondoliko,Morosari dan Tonosari.

"Ombak besar langsung menerjang rumah, datang dari depan dan belakang. Tidak bisa diatasi, tembok rumah sampai jebol dan roboh. Gelombang datang lemari juga hilang. Semuanya hilang terbawa arus," kata Nasoha (62) warga Dukuh Pandansari yang rumahnya roboh kepada Kompas.com, Selasa (8/12/2020).

Kerusakan terparah akibat ombak besar tersebut melanda Dukuh Bedono,Tambaksari dan Pandansari.

Di Dukuh Bedono sebanyak tiga rumah warga roboh dan 14 lainnya rusak.

Dukuh Pandansari sebanyak dua rumah roboh dan 13 rumah rusak. Sedangkan di Dukuh Tambaksari , 11 rumah rusak akibat diterjang ombak besar.

"Rob datang berbarengan dengan gelombang tinggi dan hujan angin. Semuanya menyatu dan menghantam rumah warga. Jadi, kejadiannya seperti tsunami kecil," kata Kepala Desa Bedono Agus Salim.

Selain rumah warga, Bangunan SD Bedono 1 juga rusah dihantam gelombang tinggi.

Sejumlah akses jalan juga rusak parah, salah satunya jalan menuju makam Mbah Mudzakir di Dukuh Tambaksari.

Sejumlah warga yang rumahnya rusak maupun roboh terpaksa mengungsi di rumah warga lainnya yang kondisinya aman.

Di Dukuh Tambaksari, warga mengungsi di masjid yang lokasinya berada di kompleks makam Mbah Mudzakir.

"Ada 11 kepala keluarga disini (warga Dukuh Tambaksari) yang mengungsi di masjid, totalnya ada 30 jiwa," ungkap Agus Salim.

Salah satu pengungsi Khoirun Nisa (25), mengaku mengungsi bersama dua anaknya yang masih kecil karena kondisi rumahnya rusak parah dan tidak memungkinkan untuk ditempati lagi.

Lantai dan dinding rumah panggungnya jebol akibat dihantam ombak besar setinggi 1,5 meter.

"Kejadiannya malam saat kami tidur, semuanya kaget. Rumah kami roboh sebagian dan lantainya juga hilang," kata Nisa sembari menggendong anaknya yang berusia lima bulan.

Pengungsi lainnya Suparmini (62) mengaku akan kembali ke rumahnya setelah kondisinya aman.

Dia masih takut dan trauma datangya ombak besar yang menghantam rumahnya.

"Ono ombak koyo ngunu kui, sopo seng ra wedi. Genteng podo ucul,omahe rusak. Iki nyingkir disik, seng penting nyawane. (Ada ombak seperti itu, siapa yang tidak takut. Genteng lepas, rumah juga rusak. Ini mengungsi dulu,yang penting menyelamatkan nyawa)," ujar Suparmini.

https://regional.kompas.com/read/2020/12/08/12353251/5-rumah-di-demak-roboh-diterjang-gelombang-setinggi-2-meter

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke