MADIUN, KOMPAS.com - Hujan deras yang megguyur wilayah Kabupaten Madiun selama lima jam mengakibatkan sejumlah desa di tujuh kecamatan terendam banjir.
Tujuh kecamatan yang terdampak banjir yakni Kecamatan Saradan, Wonoasri, Madiun, Wungu, Pilangkenceng dan Balerejo.
“Ada delapan desa di tujuh kecamatan yang terdampak banjir,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Madiun Muhammad Zahrowi kepada Kompas.com, Minggu (6/12/2020).
Sejumlah warga di Dusun Jetak, Desa Purworejo, Kecamatan Pilangkenceng, terpaksa mengungsi.
Baca juga: Minibus Hangus Setelah Tabrak Bagian Belakang Truk di Tol Madiun, 3 Orang Tewas
Jumlah warga yang mengungsi terdata sementara sebanyak 48 orang.
Penelusuran tim BPBD Kabupaten Madiun, banjir yang melanda di beberapa titik di tujuh kecamatan akibat luapan air arah hulu sungai.
Setidaknya ada tiga kali yang meluap akibat hujan deras kemarin yakni, Kali Piring-Wungu, Kali Jerohan-Balerejo dan Kali Manggir-Saradan.
Pantauan di Desa Jeruk Gulung dan Desa Balerejo, Kecamatan Balerejo, ketinggian air bervariasi antara 45 sentimeter (Cm) hingga lebih dari 50 Cm.
Banjir yang melanda di dua desa itu dimanfaatkan anak-anak bermain air dan berenang.
Pasalnya, akses jalan tidak bisa dilintasi kendaraan.
Baca juga: Tertular dari Rekan Kerja, Seorang Tenaga Medis di Kota Madiun Positif Covid-19
Sejumlah kendaraan bermotor yang nekat melintas mogok akibat mesin kemasukan air.
Tak hanya jalan dan rumah, banjir yang datang tadi pagi merendam lahan pertanian yang baru saja selesai masa tanam.
"Memang di sini kalau sungai meluap saat hujan deras selalu kebanjiran. Kondisi ini menjadikan padi yang baru ditanam petani terendam air banjir,” jelas Rahayu, warga Desa Jeruk Gulung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.