YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Jawa Tengah dan Klaten mengelar rapat koordinasi terkait mitigasi bencana erupsi Gunung Merapi di perbatasan.
Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana mengatakan, rapat koordinasi menghasilkan kesepakatan antara BPBD Sleman dan Klaten untuk saling menerima jika ada pengungsi gunung merapi di perbatasan yang lintas wilayah.
"Intinya kita bersama-sama membahas untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa terjadi terkait dengan wilayah perbatasan. Penyelamatan warga di dua wilayah perbatasan untuk Sleman itu Glagaharjo, Klaten untuk Balerante," ujar Biwara Yuswantana saat ditemui di Aula Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Jumat (4/12/2020).
Baca juga: Intensitas Kegempaan Gunung Merapi Minggu Ini Lebih Rendah
Dari pengalaman erupsi Gunung Merapi 2010, kata Biwara, banyak warga dari Glagaharjo, Cangkringan, Sleman yang mengungsi ke Klaten, Jawa Tengah,.
Selain itu, banyak juga warga Balerante, Kemalang, Klaten yang mengungsi ke Sleman.
Sebab, kedua desa tersebut memang berada di perbatasan antara Sleman dan Klaten.
Sehingga perlu ada kesepahaman dan kesepakatan bersama dari BPBD DIY, BPBD Jawa Tengah dan Klaten.
"Artinya kondisi geografis, interaksi antarwarga, hubungan saudara kemudian ada yang di sini ke sana, yang disana kesini," ungkapnya.
Biwara menuturkan, pihaknya siap menerima jika ada warga Kabupaten Klaten yang mengungsi ke Sleman.
Baca juga: Tercatat Sudah Terjadi 12 Kali Gempa Guguran di Gunung Merapi pada Hari Ini
Begitu juga dengan Kabupaten Klaten yang siap menerima ketika ada warga Sleman yang mengungsi ke sana.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan