Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/12/2020, 09:13 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat sudah terjadi 12 kali gempa guguran di Gunung Merapi pada hari ini, Jumat (4/12/2020).

Jumlah gempa itu dihitung mulai dari 00.00 WIB hingga 06.00 WIB.

"Gempa guguran terjadi 12 kali dengan amplitudo 3-22 milimeter, dengan durasi 11-54 detik," kata Petugas Pengamatan BPPTKG, Heru Suparwaka melalui keterangan tertulis, Jumat.

Baca juga: BPPTKG Sebut Sumber Tekanan Magma Gunung Merapi 1,3 Kilometer di Bawah Puncak

Selain gempa guguran, juga terjadi gempa embusan sebanyak enam kali dengan amplitudo 3 sampai 22 milimeter dan durasi 10 hingga 26 detik.

Lanjut Heru, untuk gempa fase banyak pada terjadi sebanyak 66 kali, amplitudo 2-38 milimeter, dan durasi 5-11 detik.

"Sedangkan untuk gempa vulkanik dangkal teramati sebanyak 15 kali dengan amplitudo 40-75 milimeter. Durasi gempa vulkanik dangkal selama 13-48 detik," ujar dia.

Untuk keadaan cuaca pada saat pengamatan berawan dan mendung.

Baca juga: Status Tanggap Darurat Bencana Merapi di Sleman Diperpanjang hingga Akhir Desember

Angin bertiup lemah ke arah timur dan tenggara. Suhu udara 17-20 derajat celsius, kelembaban udara 71-95 persen, dan tekanan udara 569-686 mmHg.

"Kesimpulannya tingkat aktivitas Gunung Merapi Level III (siiaga)," imbuh dia.

Dengan status siaga direkomendasikan agar penambangan pasir di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III untuk dihentikan.

Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com