Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Ada Tambang, Tiap Tahun Petani di Kukar Merugi karena Sawah Terendam Banjir

Kompas.com - 03/12/2020, 05:45 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Masuknya proyek irigasi

Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun mengatakan tahun ini desa tersebut mendapat kegiatan optimalisasi lahan pertanian sebagaimana yang dikeluhkan.

“Sudah kita siapkan Rp 2,5 miliar untuk pembangunan irigasi, pintu air, jembatan dan tanggul penghambat air. Kegiatannya sudah siap lelang," ungkap Samsun yang saat itu meninjau persawahan warga yang banjir.

Samsun tak menampik keluhan warga tersebut. Karena itu dia ingin proyek tersebut bisa memberi asas kebermanfaatan bagi masyarakat yang ada di sekitar situ.

Bahkan, dampak banjir tidak hanya terasa di Desa Bukit Raya.

Baca juga: Ratusan Petani Klaten Mengeluh Sawah Terendam Banjir Selama 27 Tahun

Namun, areal sawah petani di lima desa lain yang ada di sekitar wilayah tersebut, juga terdampak banjir yakni Karang Tunggal, Manunggal Jaya, Tanjung Batu, Loa Lepu, dan Bangun Rejo.

Desa-desa ini merupakan daerah transmigrasi warga dari Pulau Jawa yang bermukim di lokasi tersebut sejak 1980.

“Dalam waktu dekat proyek itu akan masuk. Semoga kegiatan ini aliran air bisa lebih lancar ke Sungai Pelajuan yang ada di sekitar enam desa tersebut,” terang dia.

Samsun menambahkan, Sungai Pelajuan yang berada di desa tersebut pun perlu normalisasi.

Baca juga: Puluhan Rumah dari 2 Desa di Muba Terendam Banjir

Sebab, sering meluap dan menggenangi sawah dan permukiman warga jika air pasang saat hujan.

“Itu jadi PR (pekerjaan rumah) kita. Tapi kewenangan sungai itu ada di Badan Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan. Makanya nanti kami koordinasi agar kegiatan BWS bisa masuk ke sana,” terang dia.

Luas persawahan dari enam desa tersebut, kata Samsun, mencapai 2.000 hektar. Namun, sejauh ini dukungan optimalisasi pertanian kurang menyentuh di kawasan ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com