YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman mengeluarkan peta epidemologi Covid-19 per 30 Desember 2020.
Dari peta epidemologi, seluruh kecamatan di Kabupaten Sleman masuk kategori zona merah Covid-19.
Dari peta epidemologi Covid-19 per 30 Desember 2020 tampak 17 kecamatan di Kabupaten Sleman berwarna merah.
Di keterangan sebelah kanan peta, tertulis warna hijau berarti tidak ada risiko penularan, warna kuning risiko penularan rendah, warna orange risiko penularan sedang.
Sedangkan warna merah berarti risiko penularan tinggi.
Baca juga: BPBD Sleman Siapkan 4 Barak Pengungsian Gunung Merapi
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo membenarkan jika memang ada kenaikan kasus positif Covid-19.
"Memang kenyataanya tidak hanya Sleman, seluruh DIY mungkin juga. 10 provinsi yang menjadi perhatian itu kan karena memang naik semua dan Sleman termasuk yang kebagian positifnya naik melonjak," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo kepada wartawan, Rabu (2/12/2020).
Joko Hastaryo menyampaikan, lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Sleman mulai pertengahan November 2020.
Lonjakan kasus masih berlanjut sampai di akhir Desember 2020.
"Ya karena merata di semua Kapanewon (Kecamatan) akhirnya ya semua Kapanewon menjadi merah," tegasnya.
Baca juga: Dua Anggota KPPS di Sleman Terkonfirmasi Positif Covid-19
Menurutnya, jika dilihat tingkat kecamatan memang berwana merah. Namun jika dicermati hingga ketingkat desa sebenarnya masih banyak yang berwana Hijau.
"Tapi kalau sampai di tingkat desa sebenarnya banyak yang masih hijau, karena itu (kasus positif) ngumpul," ungkapnya.
Di contohkanya di Kecamatan Cangkringan terdapat lima desa. Dari jumlah tersebut kasus positif hanya ada di dua Argomulyo dan Wukirsari.
Sedangkan desa-desa lainya di Cangkringan tidak ditemukan adanya kasus.
Sehingga desa-desa tersebut masih berwarna hijau.