Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diiming-imingi Ponsel, 19 Anak Laki-laki Dicabuli Perangkat Desa, Pelaku Disembunyikan Penjaga Kebun

Kompas.com - 02/12/2020, 14:16 WIB
Rachmawati

Editor

Tak terima dengan tindakan tersebut, orangtua korban melaporkan kasus tersebut ke polisi.

"Sebagai orantua korban meminta dengan sangat agar pelaku segera ditangkap. Kami juga meminta pemerintah dan LPA membantu anak-anak kami. Jujur anak kami trauma karena pencabulan ini dilakukan cukup lama," kata YW, salah satu orangtua korban dilansir dari Kompas TV.

Tenyata pelaku merekam aksi pencabulan yang ia lakukan dan mengancam korban akan menyebarkan rekaman tersebut jika tak menuruti kemauannya.

Baca juga: Akhir Polemik Pengangkatan Tersangka Pencabulan Anak sebagai Plt Bupati Buton Utara

Sementara itu Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sulawesi Utara juga melakukan pendampingan terhadap orang tua dan para korban untuk mengusut tuntas kasus ini.

LPA Sulut juga akan melakukan trauma healing terhadap para korban agar terlepas dari traumatik.

Hal tersebut diungkapkan Eva Pongajow Waka Organisasi dan Pengkaderan LPA Sumut.

"Kami memfasilitasi ini agar kasus ini segera ditangani karena massal. Bisa jadi berkas terlalu banyak. Mudahan-mudahan segera ditangani. Kami percaya polisi bisa menangani kasus ini," kata Eva.

Baca juga: Rekonstruksi Kasus Pelecehan di Bandara, Tersangka Lakukan Pencabulan 2 Kali

Kepolisian Resor Minahasa Utara masih melakukan penyelidikan dengan memanggil sejumlah saksi dan melakukan pemeriksaan terhadap para korban serta orang tua korban.

"Kami mohon masyarakat sabar dan kami akan tangani kasus ini dengan profesional. Kami juga akan menyebarkan foto pelaku dan meminta masyarakat melapor jika tahu keberadaan pelaku," kata AKBP Grace Rahakbau, Kapolres Minahasa Utara.

Pelaku sempat telah melarikan diri hingga ia ditangkap di sebuah perkebunan Desa Ongkau II, Kecamatan Sinonsayang, Minahasa Selatan pada Selasa (1/12/2020).

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Skivo Marcelino Mandey | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief), Kompas TV

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com