Emil menjelaskan, pengurangan ini berkaca pada libur panjang cuti bersama akhir Oktober 2020.
Saat itu, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jabar melakukan rapid test acak terhadap 1.500 wisatawan yang melintas di jalan dan area wisata.
Hasilnya, dari 400 orang yang reaktif dan dilanjutkan dengan swab test uji Polymerase Chain Reaction (PCR), ada 10 orang positif Covid-19.
Meski begitu, Emil mengatakan, ada peningkatan kedisiplinan warga dalam menerapkan protokol kesehatan dibandingkan pada libur panjang Agustus lalu.
"Libur panjang Oktober peningkatan kasusnya tidak setinggi libur panjang saat Agustus. Jadi kesimpulannya libur panjang kemarin menimbulkan Covid-19, tapi kedisiplinan 3M meningkat," tutur Emil.
Ia mengingatkan bahwa penularan Covid-19 ditentukan oleh keramaian warga.
Untuk itu, Jabar tetap mengusulkan agar pemerintah pusat mempersingkat libur panjang akhir tahun demi mengurangi potensi kerumunan di tempat wisata.
"Seperti hitungan matematika, yaitu ada keramaian, ada Covid-19. Tidak ada keramaian, tidak ada Covid-19. Libur panjang ada keramaian, pasti ada Covid-19," kata Emil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.