Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu-ibu Bersatu Dukung Risma di Balai Kota Surabaya: Siapa yang Akan Anda Hancurkan?

Kompas.com - 27/11/2020, 17:26 WIB
Achmad Faizal

Penulis

>SURABAYA, KOMPAS.com - Puluhan ibu-ibu atau emak-emak menggelar aksi damai di depan Balai Kota Surabaya, Jalan Wali Kota Mustajab, Jumat (27/11/2020). Mereka memberi dukungan moral kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Aksi itu merespons video yel-yel "hancurkan Risma" yang disampaikan pendukung dari salah satu pasangan calon wali kota dan wakil wali kota di Pilkada Surabaya.

Selain berorasi, emak-emak tersebut membentangkan sejumlah poster yang berisi dukungan kepada Risma. Poster itu ditulis dengan bahasa Indonesia dan Jawa.

Beberapa poster yang terlihat bertuliskan "Bu Risma simbol keberhasilan Suroboyo". 

Lalu, ada poster bertuliskan "Dasar preman prematur. Sopo sing arep koen ancurno? (siapa yang akan anda hancurkan?). Emak-emak Suroboyo? Iki loh musuhmu! (Ibu-ibu Surabaya? Inilah musuhmu) Emak-emak Suroboyo.

Baca juga: Menghancurkan secara Fisik atau Menghancurkan Program Bu Risma yang Sudah 10 Tahun Dilakukan?

Selain itu, terdapat poster bertuliskan "penghinaan kepada Bu Risma melawan Lasykar Suroboyo".

Koordinator aksi, Renny Anjani mengtakan, video yel-yel itu adalah aksi yang dilakukan untuk membuat panas suasana jelang pemungutan suara di Pilkada Surabaya pada 9 Desember.

"Mereka yang menghujat Bu Risma sama seperti menghujat ibu mereka sendiri, karena mereka dilahirkan dari seorang ibu," kata Renny di lokasi, Jumat (27/11/2020).

Renny dan ibu-ibu di Surabaya mengaku sangat mengagumi Risma.

"Bu Risma adalah perempuan tangguh. Dia membangun Surabaya tidak hanya sekadar badannya saja, tapi juga jiwanya," terangnya.

 

Ia berharap seluruh masyarakat berhenti menghujat dan mengancam Risma.

Sebelumnya, video yang memperlihatkan sekelompok orang meneriakkan yel-yel itu viral di media sosial dan aplikasi percakapan instan dalam beberapa hari terakhir.

Dalam video itu, sejumlah pendukung paslon calon wali kota dan wakil wali kota nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman menyanyikan yel-yel "hancur hancur hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga".

Di belakang pendukung terlihat spanduk besar bertuliskan silaturahmi pendukung dan gambar Machfud Arifin-Mujiaman.

Baca juga: Viral, Video Yel Hancurkan Risma, Ketua Tim Eri-Armuji: Itu Ekspresi Kebencian ke Bu Risma

Beberapa orang juga terlihat mengenakan atribut pasangan calon nomor urut 2.

Ketua Banteng Ketaton Surabaya Sri Mulyono Herlambang membenarkan, yel-yel itu dinyanyikan anggotanya yang merupakan pendukung paslon nomor urut 2.

"Direkam Rabu lalu di kawasan Jalan Kranggan Surabaya," kata dia, saat dikonfirmasi terpisah.

Namun, Sri Mulyono enggan menjelaskan lebih rinci tentang yel-yel itu.

"Tunggu saja mas, hari ini kami akan menggelar konfrensi pers soal video itu," terang dia.

 

Sementara itu, Ketua Tim Pemenganan paslon Eri Cahyadi-Armuji, Adi Sutarwijono menyayangkan video yang viral itu.

"Sejak awal, kami sudah sepakat dengan menandatangani pakta integritas, bahwa kampanye Pilkada Surabaya akan dijalankan dengan damai. Tapi, video itu, mengeksepresikan kebencian pada Bu Risma," kata dia.

Ia berharap polisi turun tangan untuk mengusut video yang menebar kebencian itu.

"Video itu jelas menebar kebencian, saya harap ada tindakan dari polisi," terang dia.

Baca juga: Fuad Bernardi soal Video Yel Hancurkan Risma: Salah Bu Risma Apa?

Pilkada Surabaya diikuti 2 pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya.

Pasangan nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armuji diusung PDI-P dan didukung Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Pasangan ini melawan pasangan nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman yang diusung 8 partai koalisi yakni PKS, PPP, PKB, Golkar, Nasdem, Demokrat, PAN dan Gerindra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com