Dinas Sosial mensinyalir, kondisi keluarga kemungkinan menjadi salah satu faktor yang memperparah kondisi.
Fakta mengejutkan diungkap Yaksi. Berdasarkan data Pekerja Sosial (Peksos), ayah B ternyata sering mencampurkan sabu ke susu B sejak berusia 2 bulan.
"Alasannya supaya tidak rewel. Itu membuat pola pikir anak terganggu," ujarnya.
Kemungkinan hal itulah yang membuat B tidak memiliki rasa sakit dan tidak memiliki rasa takut.
Ayahnya kini masih ditahan di penjara karena terjerat kasus narkoba.
Sedangkan ibunya tidak bisa menjaga anaknya karena fokus bekerja sebagai buruh ikat rumput laut.
Baca juga: Kisah Pilu Uun, Suami dan 2 Anaknya Tertimbun di Lubang Tambang Emas, Satu Diketahui Meninggal
Namun, yang paling sering, hasil curiannya dibagikan kepada teman-temannya.
Polsek Nunukan Kota mencatat ada 23 kasus pencurian yang diduga melibatkan B.
Hasil curiannya tak sampai Rp 10 juta. Salah satu aksinya, dia mencuri uang Rp 3 juta di dalam celengan.
Biasanya, dia mencuri di toko ketika penjaganya sedang lengah.
Ketika tertangkap, uniknya, B selalu mengakui tindakannya secara jujur.
"Dia enggak pernah bohong, semua dia jawab jujur, cuma memang dia kleptomania dan tidak bisa menghilangkan kebiasaan buruknya itu. Ini menjadi kebingungan kami, di satu sisi tidak mungkin kita masukkan ke tahanan, di sisi lain kalau kita biarkan bebas, masyarakat resah, kita bingung harus bagaimana?" kata Kapolsek Nunukan Iptu Randya Shaktika.
Baca juga: Cerita Polisi Bubarkan Paksa Resepsi Anak Kepala BPBD, Sudah Diperingatkan, Nekat Undang 2.000 Orang