Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih menegaskan bahwa para dokter baru akan menggunakan obat atau vaksin apabila obat dan vaksin itu sudah ada jaminan dari BPOM.
“Kami, IDI yang sehari-hari melakukan upaya pelayanan kesehatan di lapangan, menggunakan obat, menggunakan vaksin, kalau tidak distempel oleh BPOM, kita tidak berani melakukan,” tutur dia.
BPOM dinilai memiliki otoritas untuk menyatakan vaksin tersebut aman, berkhasiat, dan bermutu.
Berdasarkan data per 13 November 2020, jumlah relawan yang mendapatkan suntikan pertama sebanyak 1.620.
Suntikan kedua 1.603 dan 1.523 relawan dalam tahap pengambilan darah pasca penyuntikan kedua/masuk periode monitoring dan berbagai tes.
Salah satunya, uji netralitas yang dibantu Balitbangkes Kemenkes RI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.