Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Gantung Diri dan Diduga Bunuh 2 Anak Balitanya, Bayi 6 Bulan Bisa Diselamatkan, Ini Kisahnya

Kompas.com - 18/11/2020, 05:45 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

Diduga karena rumah hendak dijual

Kapolres Tenayan Raya Kompol M Hanafi Tanjung mengatakan, setelah didalami, sebelum kejadian, NSW dan suaminya sempat cekcok.

Penyebab pertengkaran adalah lantaran sang suami hendak menjual rumah yang mereka tempati saat ini.

"Pada Senin (16/11/2020) pagi, korban bertengkar dengan suaminya. Pertengkaran itu disebabkan, karena suaminya mau menjual rumah yang mereka tempati sekarang untuk membuka usaha ," ungkap Hanafi.

Namun, NSW menolak rencana suaminya hingga terjadi pertengkaran.

Suami pun meminta NSW pergi dengan sepeda motor untuk menenangkan diri. Tetapi NSW menolak dan masih menunjukkan emosi.

"Dari (keterangan) suaminya faktor lain tidak ada. Kalau soal ekonomi, selalu dipenuhi oleh suaminya. Suaminya sangat menyayangkan kejadian ini," kata Hanafi.

Diduga NSW memberi racun pada anak-anaknya hingga dua diantara tiga anaknya meninggal dengan mulut berbusa.

Kemudian, ia bunuh diri.

"Kalau dilihat dari tanda-tandanya bisa saja (diracun). Tapi, kami masih menunggu hasil otopsi," kata Hanafi.

Baca juga: Diduga Usai Bunuh 2 Anaknya, Seorang Ibu di Pekanbaru Gantung Diri

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Sumber: Kompas.com (Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor: Abba Gabrilin, Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com