KOMPAS.com- Seorang dokter sekaligus Direktur Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya Ahmad Yani, Samsul Arifin meninggal karena Covid-19.
Samsul sebetulnya sudah merasakan batuk terus menerus.
Namun, dedikasi yang tinggi membuat Samsul tetap ingin bekerja hingga akhirnya ia harus dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Direktur RSI Surabaya Dokter Samsul Arifin Meninggal karena Covid-19
Sebelumnya, Samsul sudah diminta beristirahat lantaran mengalami batuk.
"Batuk tidak dirasa, selalu ingin kerja dan kerja. Sudah dipaksa istirahat tidak didengarkan. Bahkan disuruh tes usap juga susah, sampai akhirnya kami jemput untuk tes swab," kata Marketing dan Humas RSI A Yani, M Budhi saat dikonfirmasi di Surabaya, dikutip dari Antara, Sabtu.
Samsul kemudian dirujuk ke RSUD dr Soetomo untuk mendapatkan perawatan.
Pria yang menjabat direktur sejak 2007 itu dirawat selama 20 hari sebelum akhirnya meninggal dunia.
Baca juga: Dokter Samsul Arifin Meninggal karena Covid-19, Sempat Berjuang 20 Hari di Ruang Isolasi
Sejak dirawat, kondisinya terus menurun hingga harus dipasangi ventilator.
Namun tiga hari terakhir, kondisinya agak membaik.
Pria yang juga Wakil Ketua Persatuan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) Jawa Timur itu akhirnya mengembuskan napas terakhir pada Sabtu (14/11/2020).
"Sempat membaik tiga hari lalu, akhirnya beliau menyerah," katanya.
Baca juga: Dokter Samsul Arifin Meninggal Setelah 20 Hari Lawan Covid-19 dan Sempat Membaik
Jumlah tersebut merupakan data dari Maret hingga Oktober 2020.
Rinciannya, ada 82 dokter umum (empat guru besar), 68 dokter spesialis (enam guru besar), dua residen dan sembilan dokter gigi.
Dari 161 dokter itu, 18 orang berasal dari IDI provinsi dan 69 orang IDI kota/kabupaten.
Sumber: Kompas.com (Editor : David Oliver Purba), Antara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.