Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pemuda Diduga Dikeroyok Anggota TNI, Berdalih Lakukan Pembinaan

Kompas.com - 12/11/2020, 16:50 WIB
Setyo Puji

Editor

"Saya memohon sampai empat kali agar setop memukul, tetapi mereka tidak gubris. Tidak tahu lagi bagaimana nasibnya kalau saya tidak datang ke Markas Koramil itu," kata Marsel.

Baca juga: Sederet Fakta Oknum Polisi dan TNI Jadi Pemasok Senjata Api KKB di Papua

Berdalih lakukan pembinaan

Danramil 1624/03 Lewoleba Mayor Chb Ihsan saat dikonfirmasi mengatakan, upaya yang dilakukan anggotanya itu dinilai melakukan pembinaan.

Pasalnya, korban dianggap membuat kegaduhan dan mengganggu ketertiban.

Namun demikian, ia tetap mengaku minta maaf. Lantaran tindakan yang dilakukan anggotanya dianggap berlebihan. Empat anggotanya yang terlibat dalam kasus tersebut, lanjut dia, juga akan dilakukan pembinaan.

“Kepada pihak keluarga juga kami sudah meminta maaf baik secara pribadi maupun institusi atas kekeliruan ini. Anggota kami juga akan diberi pembinaan,” kata Ihsan kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Rabu (11/11/2020).

"Terhadap semua persoalan ini, kami sudah lakukan pendekatan kekeluargaan. Semoga dengan komunikasi baik ini, hal-hal seperti itu tidak terjadi lagi ke depan. Semua bisa memahami kekhilafan masing-masing,” ungkap Ihsan.

Baca juga: Kisah Bocah 5 Tahun Asal Bandung Tersesat di Magetan, Melambai ke Kendaraan untuk Menumpang

Korban dilaporkan ke polisi

Belakangan, Ihsan melalui rilis yang disampaikan justru membantah adanya dugaan penganiayaan itu.

Ia kembali menegaskan upaya yang dilakukan anggotanya saat itu kepada korban adalah bagian dari pembinaan.

Pasalnya, korban terlebih dahulu melakukan penganiayaan kepada anggotanya saat menghadiri acara syukuran pada Sabtu malam.

Atas kejadian itu, pihaknya juga sudah melaporkan kasus penganiayaan yang dilakukan korban terhadap anggotanya itu kepada polisi.

“Kami juga sudah melakukan visum terhadap anggota yang dianiaya,” kata Ihsan.

Penulis : Kontributor Maumere, Nansianus Taris | Editor : Dheri Agriesta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com