Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdengar Suara Gemuruh, Warga Lereng Gunung Merapi di Boyolali Minta Dievakuasi

Kompas.com - 12/11/2020, 12:33 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Warga Desa Klakah, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah mulai dievakuasi ke Tempat Penampungan Pengungsi Sementara (TPPS) pada Rabu (11/11/2020).

Mereka dievakuasi dari daerah rawan bencana ke daerah aman menyusul suara gemuruh Gunung Merapi.

Desa Klakah merupakan kawasan rawan bencana (KRB) karena jaraknya sekitar 3 hingga 4 kilometer dari Gunung Merapi.

Baca juga: Kapolda Jateng Akan Tindak Penambang Pasir yang Masih Beroperasi di Lereng Merapi

Kepala Desa Klakah Marwoto mengatakan, suara gemuruh terdengar setelah warga selesai mengikuti sosialisasi tanggap bencana Gunung Merapi.

Sosialisasi kepada warga lereng Gunung Merapi di perbatasan Jateng-DIY masif dilakukan sejak dinaikkan statusnya dari waspada (level II) menjadi siaga (level III).

"Setelah selesai sosialisasi ada (suara) gemuruh dari atas (Merapi). Warga sebetulnya mau turun. Ditambah dengan suara itu (Gunung Merapi) warga minta turun (dievakuasi)," kata Marwoto saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/11/2020).

Pihaknya menerjunkan armada untuk mengevakuasi warga turun ke tempat pengungsian sementara yang disiapkan pemerintah desa di TPPS Bale Desa Klakah.

Baca juga: Dishub Sleman Pasang 20 Lampu Penerangan di Jalur Evakuasi Merapi

Mereka dievakuasi bersama dengan warga kelompok rentan.

Mereka setiap malam tidur di pengungsian dan pagi hingga sore harinya mereka beraktivitas seperti biasa di rumah, seperti mengurus sawah dan mencari pakan ternak.

"Data sampai tadi malam ada 84 orang pengungsi. Mereka terdiri lansia (lanjut usia) dan balita," terang dia.

Marwoto mengatakan, sejak berstatus siaga, warga sering mendengar suara gemuruh dan udara di sekitar lereng Gunung Merapi cukup panas.

Kendati demikian, pihaknya mengimbau warga untuk tetap waspada.

Warga juga diminta untuk menyiapkan barang-barang berharga yang dapat dilangsung dibawa jika sewaktu-waktu gunung tersebut erupsi.

"Kita ikuti aturan pemerintah balita dan lansia harus turun ke radius yang aman," terang dia.

Baca juga: Status Siaga, Warga Lereng Merapi di Boyolali Masih Beraktivitas Normal

Marwoto menerangkan di TPPS Bale Desa Klakah sudah disediakan sebanyak 37 bilik berukuran 2x3 meter bagi para warga yang mengungsi.

Pembuatan bilik ini sebagai bentuk penerapan protokol kesehatan mengingat kondisi sekarang ini masih pandemi wabah Covid-19.

"Satu bilik ini bisa menampung satu keluarga terdiri empat orang," terang Marwoto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com