Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Siaga, Warga Lereng Merapi di Boyolali Masih Beraktivitas Normal

Kompas.com - 10/11/2020, 23:12 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Sejumlah warga lereng Gunung Merapi di Dukuh Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah, masih beraktivitas normal, meski gunung tersebut berstatus Siaga (level III).

Kendati demikian, warga sudah menyiapkan barang-barang berharga miliknya untuk sewaktu-waktu mereka bawa ke tempat pengungsian jika Gunung Merapi erupsi.

Warga Stabelan, Gimo Wartono (47) mengatakan, sebagian warga kelompok rentan sudah dievakuasi ke tempat pengungsian sementara di Desa Tlogolele.

"Ibu hamil dan lansia itu sudah mengungsi. Kalau warga lainnya masih aktivitas normal sambil menunggu instruksi (mengungsi)," kata Gimo ditemui di Stabelan, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (10/11/2020).

Baca juga: Pengungsi Gunung Merapi di Boyolali Batal Jalani Rapid Test

Dia mengatakan, aktivitas normal yang biasa dilakukan oleh warga setempat adalah mengurus tanaman sayuran di sawah dan mencari pakan ternak.

"Saya masih ke sawah mengurus tanaman dan cari pakan ternak," ungkap dia.

Gimo menceritakan, Gunung Merapi selalu mengeluarkan suara gemuruh.

Suara gemuruh itu dikarenakan aktivitas Gunung Merapi yang terus meningkat.

Suara gemuruh itu terdengar jelas warga di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi sejak 10 hari terakhir. Suara gemuruh terdengar hampir setiap hari.

"Tadi malam ada 10 kali terdengar suara gemuruh dari Merapi," terang dia.

Baca juga: Dari Zona Hijau, Warga Lereng Merapi yang Dievakuasi Tak Di-rapid Test

Warga lainnya, Sumar (60) mengatakan, masih bertahan di rumah sambil menunggu instruksi pemerintah setempat untuk bergabung dengan warga yang lebih dahulu mengungsi.

"Nunggu instruksi pemerintah. Kalau yang tua (lansia) dan ibu menyusui sudah dievakuasi ke Tlogolele," kata dia.

Terpisah, Sekretaris Desa Tlogolele, Neigen Achtah Nur Edy Saputra mengatakan, kelompok rentan yang telah dievakuasi ke tempat penampungan pengungsi sementara (TPPS) Desa Tlogolele berjumlah 133 jiwa.

Mereka berasal dari empat dukuh di Desa Tlogolele, yakni Dukuh Stabelan, Dukuh Takeran, Dukuh Belang dan Dukuh Gumukrejo.

Warga dievakuasi ke TPPS Desa Tlogolele sejak Senin (9/11/2020).

Mereka menempati bilik dengan lebar 2 x 2 meter. Bilik itu ditempati satu keluarga yang terdiri dari empat orang.

"Untuk lansia dan anak-anak usia 6-10 tahun kita tempatkan di TPPS Desa Tlogolele. Sedangkan, balita dan ibu hamil kita tempatkan di rumah penduduk dan rumah kosong yang diperbolehkan ditempati," terang dia.

Untuk mengantisipasi penularan Covid-19, kata dia, siapapun yang masuk ke tempat pengungsian wajib memakai masker dan cek suhu tubuh di pos kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com