Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Gunung Merapi di Boyolali Batal Jalani "Rapid Test"

Kompas.com - 10/11/2020, 21:21 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Pengungsi Gunung Merapi di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, batal menjalani rapid test.

Sekretaris Desa Tlogolele Neigen Achtah Nur Edy Saputra mengatakan, pembatalan tersebut dikhawatirkan warga tak akan kembali ke tempat pengungsian.

"Pengalaman di tempat lain setelah di-rapid test mereka berbondong-bondong pulang ke rumah setelah itu tidak mau ke pengungsian lagi," kata Sekretaris Desa Tlogolele, Neigen Achtah Nur Edy Saputra di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (10/11/2020).

Baca juga: Status Gunung Merapi Siaga, Pemkab Boyolali Siapkan 100.000 Masker

Kendati batal rapid test, jelas dia, warga yang berada di tempat pengungsian diminta tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Tetap patuhi protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya," terang dia.

Diketahui, ada 133 warga kelompok rentan (sebelumnya tertulis 131 orang) Desa Tlogolele yang sudah dievakuasi ke tempat penampungan pengungsi sementara Desa Tlogolele.

Mereka dievakuasi ke pengungsian sementara untuk antisipasi jika Gunung Merapi erupsi.

Gunung Merapi di perbatasan Jateng-DIY dinaikkan statusnya dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III).

"Untuk lansia dan anak-anak usia 6-10 tahun kita tempatkan di TPPS Desa Tlogolele dengan sistem bilik. Ada 31 bilik dengan lebar 2 x 2 meter," kata dia.

Baca juga: BPPTKG: Potensi Utama Bahaya Erupsi Merapi ke Arah Tenggara

Sedangkan, lanjut Neigen, untuk balita dan ibu hamil ditempatkan di rumah penduduk dan rumah kosong yang diperbolehkan ditempati.

Dikatakan Neigen, untuk mengantisipasi penularan Covid-19, siapapun yang masuk ke tempat pengingsian wajib memakai masker dan cek suhu tubuh di pos kesehatan.

Petugas kesehatan dari puskesmas setempat, Elvi Arum mengatakan, Dinas Kesehatan telah menjadwalkan pemeriksaan rapid test warga di pengungsian.

Tetapi, untuk pelaksanaannya masih menunggu arahan dari dinas kesehatan.

"Ini tadi baru edukasi. Kami belum tahu dari jajaran puskesmas. Nanti menunggu kabar selanjutnya dari dinas kesehatan," terang dia.

Selama di tempat pengungsian, kata Elvi, warga mendapatkan fasilitas kesehatan.

Berbagai jenis obat-obatan juga sudah disiapkan. Misalnya obat sakit pusing, pegal linu, flu dan vitamin.

"Tadi ada sekitar 20 warga yang periksa kesehatan. Keluhannya pusing dan pegal linu. Mungkin dari rumah sudah ada gejala," kata Elvi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com