Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Orang yang Masih Satu Keluarga Ini Meninggal karena Covid-19 Usai Gelar Pernikahan

Kompas.com - 11/11/2020, 18:56 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SRAGEN, KOMPAS.com - Pesta pernikahan yang seharusnya berakhir bahagia, justru berakhir duka.

Pasalnya, tiga warga yang masih satu keluarga di Desa Wonorejo, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, meninggal dunia karena positif Covid-19.

Peristiwa ini bermula saat mempelai wanita, LD (28) meninggal dunia karena terinfeksi virus corona pada Kamis (5/11/2020).

LD adalah anak perempuan pasangan dari SD (60) dan S (57).

SD merupakan Kepala Urusan (Kaur) Umum Pemerintah Desa Wonorejo.

Baca juga: Kisah Remaja Sragen 11 Tahun Hilang di Jakarta, Sempat Dipaksa Ngamen, Akhirnya Bertemu Keluarga

Kepala Desa Wonorejo, Edi Subagyo mengatakan, pesta pernikahan tersebut diselenggarakan secara sederhana pada Sabtu (24/10/2020).

Dua hari sebelum pernikahan itu digelar, LD diketahui baru pulang dari Jakarta.

LD sempat memeriksakan diri ke dokter karena mengeluh sakit.

"Akhirnya disuruh mondok (rawat inap), tetapi dia tidak mau karena mau menikah. Hajatan itu digelar tanggal 24 Oktober 2020," katanya saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (11/11/2020).

Setelah pernikahan selesai, lanjut Edi, LD berangkat ngunduh mantu di Wonogiri, Senin (26/10/2020).

Dalam perjalanan, LD mengeluh sakit dan dibawa ke RSUD dr Moewardi Solo.

"Kemudian diisolasi karena terkait Covid-19," kata dia.

Baca juga: Masih Satu Keluarga, 7 Warga Bekasi Korban Kecelakaan Cipularang Baru Pulang Liburan

Selama 11 hari dirawat di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, LD akhirnya meninggal dunia pada Kamis (5/11/2020).

Sehari setelah kematian LD, ibunya, S yang dirawat di rumah sakit juga meninggal dunia karena terpapar virus corona pada Jumat (6/11/2020) pagi.

Setelah anak dan istrinya meninggal, SD dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan karena masuk tracing kontak pasien Covid-19.

Karena kondisi kesehatannya yang tidak stabil, jelas Edi, SD pun dirawat di RSUD dr Soeratno Gemolong.

SD meninggal dunia pada Senin (9/11/2020) sore.

"Jadi tiga orang (satu keluarga) meninggal dunia karena terpapar Covid-19," terang dia.

Dia mengatakan, ada 113 warga yang ikut menghadiri hajatan pernikahan masuk tracing dan di-swab.

Begitu juga dengan sembilan orang perangkat desa ikut di-swab.

"Hasilnya (swab) untuk yang warga belum keluar," ujar dia.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen Hargiyanto membenarkan adanya tiga warga yang masih satu keluarga meninggal dunia karena Covid-19.

Dari hasil tracing kontak satu keluarga meninggal positif Covid-19, katanya, ada 113 warga yang di-swab.

"Tanggal 9 November 2020 ada 51 warga dan tanggal 10 November 2020 ada 62 warga. Saya masih menunggu hasil swab itu," kata dia.

Hargiyanto mengingatkan kepada warga untuk selalu menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di manapun berada.

Penerapan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencuci tangan pakai sabun merupakan upaya untuk mencegah tertularnya Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com