Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Heroik Mayor Abdurahman, Pejuang Sumedang Calon Pahlawan Nasional

Kompas.com - 10/11/2020, 08:18 WIB
Aam Aminullah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Ditembak mati dari jarak dekat

Hingga akhirnya, kata Apih, dalam pertempuran di batas Desa Cibubuan tersebut Mayor Abdurrahman tertangkap hingga ditawan sebelum akhirnya ditembak mati dari jarak dekat oleh Pasukan Baret Hijau Belanda, karena tak kunjung memberitahukan keberadaan Kolonel Sadikin.

Baca juga: Pahlawan Tak Dikenal

Apih menyebutkan, karena kecintaan dan menjadi simbol perjuangan masyarakat di wilayah Kecamatan Conggeang, Mayor Abdurrahman akhirnya dimakamkan di Dusun Sampora, Desa Cibubuan, Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang.

"Dengan perjuangannya tersebut, kami dari Dewan Kebudayaan Sumedang sangat mendorong jika Mayor Abdurahman dinobatkan sebagai pahlawan nasional," sebut Apih.

Terlepas dari itu, pada momentum Hari Pahlawan ini, Apih mengajak kepada generasi muda untuk tidak melupakan sejarah.

"Bagaimana peran para pejuang kemerdekaan, termasuk Mayor Abdurahman, dalam mengorbankan jiwanya untuk bangsa dan negara ini harus jadi motivasi bagi generasi muda untuk terus berkarya. Tidak hanya sekadar mengenangnya," tutur Apih.

Baca juga: Akan Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Siapa Sosok Kapolri Pertama Soekanto?

Diusulkan jadi pahlawan nasional

Sementara itu, Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir mengatakan, terkait jasa Mayor Abdurahman yang gugur di medan perang, Pemkab Sumedang telah mewacanakan untuk mengusulkannya menjadi pahlawan nasional.

Wacana ini, kata Dony, telah dibahas dengan salah seorang sejarawan Universitas Padjadjaran Nina Lubis.

"Kami sebelumnya telah mewacanakan pengusulan Mayor Abdurahman menjadi pahlawan nasional. Bahkan, saya sudah bertemu dan membahasnya dengan sejarawan Unpad Prof Dr Nina Lubis," ujar Dony kepada Kompas.com di Gedung Negara, Sumedang, Senin (9/11/2020).

Dony menyebutkan, untuk mewujudkannya, langkah pertama yang dilakukan yaitu membuat buku terkait Mayor Abdurahman.

Setelah itu, kata Dony, harus diseminarkan terlebih dahulu sebelum nantinya diusulkan kepada pemerintah pusat menjadi pahlawan nasional.

Baca juga: Raden Mattaher Jadi Pahlawan Nasional, Panglima Perang yang Ditakuti, Gugur Usai Shalat Malam

"Hasil pembahasan, harus ada dulu bukunya, kemudian diseminarkan. Kami akan berupaya untuk mewujudkannya karena sampai saat ini, Sumedang belum memiliki pejuang yang sudah dinobatkan sebagai pahlawan nasional," tutur Dony.

Dony menambahkan, momen Hari Pahlawan Nasional, 10 November ini tidak hanya menjadi pengingat jasa para pahlawan.

"Momentum Hari Pahlawan ini harus menjadi spirit dalam mengisi kemerdekaan dengan karya dan berbuat lebih baik lagi. Tentunya, selain mengenangnya juga, kita semua harus mendoakan para pejuang, para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa raganya untuk kemerdekaan bangsa ini," kata Dony. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com