YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sudah tiga hari anak-anak Dusun Kalitengah Lor, Desa Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, diungsikan.
Mereka harus tinggal sementara di Barak Pengungsian Glagaharjo sejak Sabtu (7/11/2020) karena tempat tinggalnya ada dalam radius 5 kilometer puncak Gunung Merapi.
Sejak status gunung itu ada di level III (siaga), Dusun Kalitengah Lor masuk dalam zona bahaya erupi.
Baca juga: Aipda Donny Rela Jadi Badut demi Senyum Anak-anak Pengungsi Merapi
Meski berada di pengungsian semangat anak-anak untuk tetap belajar tidak surut.
Mereka tampak berkumpul dalam ruangan sembari membaca beberapa buku pelajaran.
Terlihat seorang ibu yang mendampingi anak-anak ini belajar.
Sesekali, anak-anak ini bertanya tentang apa yang ada di buku dan belum mereka pahami.
Nabila (11), salah satu anak Kalitengah Lor, menuturkan saat harus mengungsi dirinya membawa buku-buku pelajaran, agar tidak ketinggalan pelajaran.
"Kemarin bawa buku. Tadi mulai belajar pukul 8 pagi," ujar Nabila saat ditemui di Barak Pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Senin (09/11/2020).
Baca juga: 9 Pengungsi Merapi Reaktif Rapid Test, Langsung Dirujuk ke RS
Nabila menuturkan situasi belajar memang berbeda dengan di rumah.
Menurutnya, WiFi yang ada di barak pengungsian cukup cepat, sehingga tidak ada masalah untuk belajar daring.
"(Wifi) cepet, mengirim tugas lancar," urainya.