Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sultan HB X Larang Truk Lewat Jalur Evakuasi Merapi

Kompas.com - 06/11/2020, 22:24 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS. com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X melarang aktivitas penambangan di kawasan Gunung Merapi mengingat status Gunung Merapi telah dinaikkan menjadi siaga level III.

"Aktivitas pertambangan ya harus berhenti wong sekitar di situ pun enggak bisa. Kita harus amankan karena ada jalur merah (evakuasi)," kata Sultan sata ditemui di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Jumat (6/11/2020).

Menurut Sultan, pihaknya akan melakukan rapat dengan Pemerintah Kabupaten Sleman pada hari Senin atau Selasa untuk mengeluarkan surat edaran bahaya Merapi Siaga kepada lurah, camat, dan masyarakat.

"Yang kedua truk pasir dilarang masuk kawasan Merapi, truk pasir dan sebagainya berhenti, tidak boleh truk pasir ewat jalur evakuasi," ucap dia.

Baca juga: Kelompok Rentan di Klaten Jadi Prioritas Evakuasi jika Merapi Meletus
Pelarangan truk pasir masuk area jalur evakuasi lantaran dapat merusak jalur evakuasi warga.

Jika jalur evakuasi rusak, kendaraan yang melakukan evakuasi saat turun dari Merapi tidak bisa mencapai kecepatan optimal.

"Tidak boleh jalur evakuasi dilewati truk pasir. Takut rusak. kalau rusak nanti kecepatannya gak bisa 80km/jam saat turun," jelas Sultan.

Sedangkan untuk logistik, menurut Sultan, tidak akan menjadi kendala karena kabupaten Sleman memiliki anggaran untuk menyediakan logistik bagi para pengungsi.

"Logistik mereka sudah punya dana yang ada di badan kebencanaan kalau itu enggak masalah APBD juga enggak masalah," katanya.
Baca juga: Status Siaga, Wisata Taman Nasional Gunung Merapi Ditutup Sementara

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan dua barak pengungsian setelah status Gunung Merapi ditingkatkan ke level III (siaga).

Barak pengungsian itu berlokasi di Dusun Kalitengah Lor, Desa Glagaharjo dan Dusun Gayam, Desa Argomulyo. Keduanya ada dalam Kapanewon Cangkringan.

"Insya Allah sudah siap semua, air sudah mengalir," kata Sekretaris Daerah Sleman, Harda Kiswoyo, di barak pengungsian Kalitengah Lor, Kamis (5/11/2020).

Karena pengungsian berlangsung saat wabah virus corona masih merebak, barak pengungsian hanya akan diisi separuh dari kapasitasnya.

"Barak ini (Kalitengah Lor) bisa menampung 400 orang maka separuhnya diisi. Sehingga jika 100 orang diungsikan masih cukup," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com