2 Komisioner KPU Kepri Positif Corona

BATAM, KOMPAS.com – Sebanyak dua Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kepulauan Riau (Kepri) Arison dan Priyo Handoko dinyatakan positif terjangkit virus corona atau Covid-19.

Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri Tjetjep Yudiana setelah mendapatkan laporan dari tim yang menerima hasil tes swab dari BTKLPP Batam.

“Benar, hasilnya baru saya terima tadi dan keduanya dinyatakan positif corona,” kata Tjetjep melalui telepon, Rabu (4/11/2020).

Baca juga: Ini Nilai Upah untuk Perwira Polisi yang Jadi Kurir Sabu di Pekanbaru

Menurut Tjetjep, saat ini keduanya telah menjalankan proses perawatan dan ditempatkan di ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Raja Ahmad Thabib Tanjungpinang.

Selain itu, keduanya dalam kondisi stabil dan sama sekali tidak mengalami gangguan yang mengkhawatirkan.

Menurut Tjetjep, saat ini juga ada satu komisioner lainnya yang menjalani perawatan medis karena dinyatakan reaktif saat rapid test, yakni Parlindungan Sihombing.

“Masih reaktif, mudah-mudahan saja hasil swab-nya negatif dan yang bersangkutan juga sudah dirawat di rumah sakit,” kata Tjetjep.

Baca juga: Pasir Timah Senilai Rp 2,7 Miliar Diselundupkan ke Malaysia

Ketua KPU Provinsi Kepri Sriwati membenarkan ada dua komisioner yang saat ini menjalani perawatan karena positif Covid-19.

“Kita doakan saja keduanya cepat sehat,” kata Sriwati saat dihubungi.

Sebelumnya, Penjabat sementara (Pjs) Gubernur Kepulauan Riau Bahtiar Baharrudin menegaskan bahwa pelaksanaan Pilkada di Kepri akan tetap berlangsung.

Komisioner yang positif Covid-19 dipastikan tidak akan mengganggu pelaksanaan Pilkada.

"Virus Covid-19 ini bisa terkena siapapun dan kapanpun. Virus ini bukan aib, yang paling penting adalah bagaimana caranya kita tetap sehat dan selalu menjaga imun tubuh," kata Bahtiar.

Saat ini, pihaknya telah meminta Dinas Kesehatan Provinsi dan direktur rumah sakit agar memberi perhatian khusus terhadap petugas KPU yang sakit.

“Saya pastikan hingga saat ini tidak ada teknis Pilkada yang akan dievaluasi selain protokol kesehatan yang akan semakin diperketat. Saya pastikan Pilkada tidak terganggu,” kata Bahtiar.