Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik Motor, Seorang Perempuan di Tuban Dilecehkan Kuli Bangunan, Ini Kronologinya

Kompas.com - 03/11/2020, 18:25 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - SB (37) seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Tuban dilecehkan oleh tukang bangunan, A saat megendarai sepeda motor.

Saat kejadian, Minggu (1/11/2020), SB baru pulang dari Pasar Merakurak dengan menaiki sepeda motor N Max seorang diri,

Saat melintas di Jalan raya Merakurak-Jenu tepatnya di Desa Sumber yang jauh dari pemukiman, tiba-tiba AB yang mengendarai sepeda motor Yamaha muncul dari belakang.

Baca juga: Motif Pelaku Remas Payudara di Tuban, Ternyata untuk Fantasi Seks

Ia kemudian meremas payudara SB dan kabur memacu motornya,

"Korban sempat terkejut saat mendapatkan pelecehan seksual tersebut dan berteriak hingga pelaku kabur memacu laju sepeda motornya," kata Kapolres Tuban, AKBP Ruruh Wicaksono, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/11/2020).

Korban yang syok langsung pulang dan mengadu ke suaminya. Lalu sang suami segera mengejar dan mencari pelaku.

Baca juga: Remas Payudara Wanita, Pria Ini Diamankan Polisi

Tak lama kemudian, suami SB menemukan pria sesuai dengan ciri-ciri pelaku yang melecehkan istrinya.

Namun saat dihentikan, pelaku mencoba kabur. Kepada suami korban, pelaku mengakui telah melakukan pelecahan.

Pelaku pun kemudian dibawa ke balai desa setempat.

"Saat ditanya suami korban, pelaku mengakui perbuatannya, kemudian suami korban membawa pelaku ke Balai Desa setempat," terang dia.

Baca juga: Remas Payudara Dua Perempuan, Seorang Pemuda di Depok Ditangkap Warga

Petugas kemudian mengamankan pelaku dan membawanya ke kantor polisi.

Menurut Ruruh, pelaku sengaja mengincar para perempuan yang sedang mengendarai sepeda motor, karena kebanyakan perempuan yang sedang berkendara akan lebih fokus nyetir dan takut terjatuh.

Baca juga: Disabilitas Rentan Jadi Korban Pelecehan Seksual, UI Latih Puluhan Guru SLB

Mabuk dan untuk fantasi seks

Pelaku pelecehan seksual remas payudara saat digelendang petugas Satreskrim Polres Tuban, Jawa Timur. Selasa (3/11/2/2020).KOMPAS.com/Istimewa Pelaku pelecehan seksual remas payudara saat digelendang petugas Satreskrim Polres Tuban, Jawa Timur. Selasa (3/11/2/2020).
Kapolres Tuban, AKBP Ruruh Wicaksono mengungkapkan, pengakuan pelaku sering melakukan fantasi seks usai menjalankan aksinya meremas payudara perempuan.

"Setelah aksinya berhasil, pelaku kemudian melakukan onani sambil membayangkan payudara korban yang diremasnya," kata Ruruh.

Ia mengatakan sebelum melakukan pelecehan, pelaku terlebih dulu meminum minuman beralkohol hingga mabuk.

Baca juga: Ditangkap karena Lakukan Pelecehan Seksual terhadap 16 Wanita, Pemilik Distro: Saya Khilaf...

Lalu pelaku mencari mangsa para perempuan yang sedang berkendara di tengah jalan yang sepi dan jauh dari pemukiman penduduk.

Hasil penyidikan, pelaku sudah lima kali melakukan aksi pelecehan seksual meremas payudara perempuan.

"Sasaran pelaku adalah perempuan yang sedang mengendarai sepeda motor di jalan sepi dan jauh dari pemukiman," ujar dia.

Baca juga: Polisi: Tukang Bakso di Pondok Aren Baru Sekali Lakukan Pelecehan Seksual Remas Payudara

Lima kali lakukan pelecehan

Ilustrasi pelecehan seksual. Ilustrasi pelecehan seksual.
Ruruh mengatakan pelecehan pertama dilakukan A pada September 2020 sore hari sekitar pukul 16.00 WIB.

Ia meremas payudara perempuan yang berboncengan dengan sesama perempuan di Jalan Kepet, Desa Tunah, Kecxamatan Semanding.

Seminggu kemudian, ia kembali melakukan aksi serupa di jalan yang sama. Dan ia kembali melakukan aksi serupa total sebanyak empat kali di kawasan jalan yang sama.

"Terakhir, pelaku meremas payudara seorang pengendara motor perempuan di jalan raya Merakurak-Jenu," kata dia.

Pelaku dijerat dengan Pasal 290 Ayat 1e KUHP dengan ancaman hukuman penjara selama-lamanya 7 tahun atau Pasal 281 KUHP dengan ancaman hukuman 2 tahun lebih.

Baca juga: Ditangkap karena Lakukan Pelecehan Seksual terhadap 16 Wanita, Pemilik Distro: Saya Khilaf...

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hamim | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com